ADA kisah menarik dari orang soleh bernama Lukmanul Hakim atau Lukman yang bijaksana.
Suatu hari, ia dan anak lelakinya berkendara dengan seekor keledai. Seseorang yang dilewatinya berkomentar, “Bapak dan anak sama teganya. Keledai kecil dinaiki berdua.”
Lukman terkejut dengan komentar itu. Ia pun turun dari keledai. Kini, hanya anaknya yang menaiki keledai. Keduanya pun melalui tempat lain.
Seseorang yang dilewatinya berkata, “Anak macam apa seperti itu. Ia enak-enakan naik keledai, bapaknya berjalan kaki.”
Lukman terkejut lagi. Ia pun mengubah posisi. Anaknya diminta turun dari keledai, dan kini ia yang menaiki keledai. Keduanya pun melewati kampung lain.
Seseorang yang dilewatinya berkata, “Bapak macam apa itu. Ia enak naik keledai, sementara anaknya capek berjalan.”
Lukman lagi-lagi terkejut. Kini, ia dan anaknya sama-sama tidak naik keledai. Mereka pun berjalan melalui kampung yang lain.
Seseorang yang diewatinya berkata, “Bapak dan anak kok nggak bisa mikir ya. Punya keledai tapi nggak ditumpangi.”
Lukman terkejut lagi. Ia pun mengajarkan sesuatu kepada anaknya, “Lakukan yang baik menurutmu. Dan jangan ikuti apa yang orang pikirkan tentang kamu.”
**
Kebaikan itu adalah apa yang Allah subhanahu wata’ala ajarkan. Amalkan semampu yang kita bisa. Dan jangan hiraukan apa yang orang lain komentarkan tentang kita. [Mh]