BAGAIMANA cara mengasah kemampuan anak? Seperti diketahui, setiap anak memiliki bakat. Bakat tidaklah sama dengan kecerdasan. Bakat lebih mengacu pada kemampuan motorik dan keterampilan yang dimiliki oleh anak.
Anak-anak yang berbakat dalam dunia musik misalnya mampu memainkan gitar tanpa harus kursus gitar. Dengan belajar otodidak dia bisa mengenal nada-nada dalam gitar yang dia petik.
Ada anak yang mampu melukis dengan indah. Menarik garis demi garis dan membentuk gambar yang mempunyai makna. Semua itu mampu dia secara otodidak.
Baca Juga: Pentingnya Komunitas untuk Mengembangkan Kemampuan Diri
Cara Mengasah Kemampuan Anak
Namun memiliki bakat saja tidaklah cukup. Ada dua hal lain yang akan mengasah potensi anak:
1. Harus ada dukungan dari orangtua maupun lingkungan
Untuk mengasah bakatnya, anak memerlukan dukungan secara moril dan materi. Ketika anak sudah menemukan potensinya, orangtua bisa memudahkannya untuk mengasah potensi itu dengan melengkapi peralatan yang dibutuhkannya.
Berikan fasilitas yang memadai. Fasilitas yang diberikan tidak harus selalu mahal. Sediakan fasilitas sesuai kemampuan orangtua.
Dukungan juga tidak selalu dalam bentuk materi. Anak juga membutuhkandukungan moril. Memberikan pujian yang wajar saat anak menunjukkan kemampuan, menunjukan minat saat anak bercerita tentang pencapaian pencapaiannya dan jangan membanding-bandingkan anak dengan saudara atau temannya, apalagi sampai mendapat label negatif.
2. Tidak berhenti berusaha Kalau anak tidak berminat, padahal sudah kelihatan bakatnya.
Terkadang ada anak yang tidak berminat dalam menekuni bakatnya. Hendaknya orangtua tidak menyerah. Carilah alasan yang membuat anak tidak mau mengasah potensinya.
Bisa jadi anak merasa malas karena terlalu banyak les, hingga kelelahan. Atau kurang motivasi di dalam diri anak. Bicarakan dengan baik-baik.
Orangtua hendaknya tidak memaksakan kehendak pada anak. Hukuman fisik seperti mencubit atau memukul saat anak tidak berlatih harus dihindari.
Hukuman dapat membuat anak malah semakin tidak tertarik pada kegiatan tersebut.
Ketika anak sudah menemukan bakatnya, orangtua akan lebih mudah mengarahkan anak untuk mengasah potensinya itu.
Mendorong anak dan mendukungnya untuk fokus pada bakat yang dimilikinya akan membuat anak menghargai bakat dan juga termotivasi untuk lebih mengembangkan kreatifitasnya. Yang perlu dilakukan orangtua hanya bersabar dan terus menyemangatinya. [MAY/Cms]