LEMBAGA kemanusiaan internasional Islamic Relief Indonesia bekerja sama dengan Dompet Dhuafa mendirikan 83 huntara (hunian sementara) untuk para penyintas gempa Cianjur.
Direktur Islamic Relief Indonesia, Nanang Subandi Dirja, mengatakan bahwa huntara tersebut akan selesai dibangun seusai Lebaran tahun ini.
“InsyaAllah dalam bulan Maret ini, pengerjaan huntara akan mencapai 75 persen,” kata Nanang kepada ChanelMuslim.com ditemui di Cianjur, Kamis (9/2/2023).
Selain huntara, lembaga kemanusiaan ini juga membagikan cash voucher assistance senilai Rp500 ribu untuk 5.600 penerima manfaat, membangun WC dan air bersih, serta padat karya.
Contoh padat karya yang dilakukan yaitu dalam pengerjaan huntara, kata Nanang, melibatkan 130 pekerja yang berasal dari warga sekitar.
Sementara itu, agar tepat sasaran, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh penerima manfaat, di antaranya adalah keluarga yang dalam kondisi vulnerable atau lemah, atau yang memiliki anggota keluarga disabilitas, dan ibu hamil atau menyusui.
“Bantuan banyak, tapi yang spesifik untuk kelompok ini, kami berikan Cash Voucher Assistance agar dapat digunakan sesuai kebutuhan penerima, dengan batasan tidak boleh untuk pembelian rokok dan alkohol,” jelas Nanang.
Jumlah cash voucher assistance yang didistribusikan, diakui Nanang, yaitu mencapai 4.000 penerima manfaat.
Baca Juga: Islamic Relief Gelar Pekan Amal Tahunan di Snowdon Wales
Islamic Relief Indonesia Dirikan 83 Huntara di Cianjur dan Cash Voucher untuk 5.600 Penerima Manfaat
Lembaga kemanusiaan internasional ini sudah ada di Indonesia sejak 20 tahun lalu. Lembaga ini berafiliasi dengan Islamic Relief yang berpusat di Inggris dan mempunyai kantor di 40 negara.
“Mohon doanya, tim kami dan Dompet Dhuafa juga akan berangkat ke Turki untuk ikut membantu penyintas gempa di sana,” kata Nanang.
Islamic Relief juga mempunyai kantor perwakilan di Turki, Ethiopia, Somalia, dan Bosnia.
Nanang menambahkan, dua hal yang menjadi fokus lembaga ini adalah menyelamatkan mereka yang terancam kehidupannya, terutama karena bencana.
“Yang kedua adalah mengurangi penderitaan mereka, terutama dalam rangka mengentaskan kemiskinan,” lanjutnya.
Ada 8 program unggulan yang dimiliki oleh lembaga ini, yaitu: manajemen bencana, beasiswa untuk anak yatim, air bersih (sanitasi), shelter, paket Ramadan untuk dhuafa, serta penanaman pohon untuk merespon perubahan iklim.
“Untuk program disaster manajemen, kami bagi 3 yaitu: tanggap bencana, pengurangan resiko bencana, kesiapsiagaan karena menyadari bahawa Indonesia adalah negeri dengan banyak bencana,” jelas Nanang.
Selain itu, lembaga kemanusiaan ini juga menaungi 1.500 anak yatim berusia 0-18 tahun yang dibiayai pendidikannya hingga bangku kuliah.
Sementara itu, ada pula 2.400 paket Ramadan senilai Rp250ribu per paket atau setara Rp2,4 milyar yang akan dibagikan untuk warga dhuafa di seluruh Indonesia.
“Supaya masyarakat yang menderita dapat berkonsentrasi untuk berpuasa, dan ini memang amanat dari kaum Muslimin di seluruh dunia,” tutupnya. [ind]