ChanelMuslim.com – Selamat, lembaga kemanusiaan Adara Relief International memperoleh penghargaan pada pertemuan akbar ke-9 para pegiat Palestina yang dihelat di ibukota negara Turki, Istanbul yang diselenggarakan oleh Lembaga Al-I’tilaf Al-Alamiy li Nushrati Al-Quds wa Filisthin (Aliansi Internasional Pembela Al-Quds dan Palestina) bekerja sama dengan Türk Arap İlişkileri Merkezi (TAIM) yang dilaksanakan pada 20-21 Oktober 2017.
Bertempat di hotel Ramada Kaya ini dihadiri oleh utusan pegiat dari negara Aljazair, Tunisia, Jordania, Turki, Sudan, Malaysia dan Indonesia serta negara-negara berpenduduk muslim lainnya.
Adara memperoleh penghargaan karena konsisten membela masjid Al-Aqsa dan Palestina.
Nurjanah Hulwani, Ketua Adara Relief International, menyampaikan kebahagiaannya bahwa Adara diakui sebagai lembaga yang dipercaya dan konsisten dalam berjuang membela Al-Aqsa dan Palestina.
"Kami menyadari bukanlah hal yang mudah untuk terus membersamai bangsa Palestina memperjuangkan kemerdekaannya dan itu butuh kerja serius dan kerja sama dari berbagai pihak. Karena itu Adara Relief International, sebagai lembaga perempuan peduli Palestina pertama di Indonesia mencoba melakukan berbagai terobosan dan upaya pembebasan Palestina untuk menyadarkan umat Islam di Indonesia dan membangkitkan kepedulian mereka dan kami berharap semoga upaya ini dapat menjadi gelombang yang semakin hari semakin meluas," tutur Nurjanah dalam siaran persnya.
Lebih lanjut, Nurjanah menambahkan bahwa Adara telah merampungkan beberapa program unggulan, antara lain Gerakan Koin Untuk Palestina yang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh kalangan miskin dan kaya untuk berkontribusi bagi kemerdekaan Palestina, peresmian Komunitas muslimah Cinta Palestina di beberapa wilayah di Indonesia, dan Kampanye "perjalanan menuju al-Aqsha" untuk 1000 pelajar.
"Program unggulan yang lain adalah menghadirkan pakar Al-Quds Dr. Amal Khalifa, yang telah memberikan kontribusi begitu besar dalam proses penyadaran umat meski harus meninggalkan keluarga selama sepuluh hari membersamai Adara berkeliling ke 17 (tujuh belas) tempat di Indonesia. Beliaulah yang berjasa memberikan informasi tentang adanya kontribusi bangsa Indonesia bagi hadirnya kembali duplikat mimbar Shalahuddin setelah dibakar Yahudi," tambah Nurjanah.
Terakhir, Nurjanah mengatakan bahwa acara pertemuan akbar ke 9 para pegiat Palestina dari berbagai negara ini sungguh banyak memberi manfaat ilmu, terutama kabar-kabar terbaru tentang kepalestinaan.
"Tentunya kita banyak mendapatkan inovasi dari pengalaman negara-negara lain dalam membuat program-program kepalestinaan agar umat Islam yang mencintai dan peduli pada Palestina terus bertambah," tutupnya penuh semangat.
Selain Adara, pengukir dari Jepara Abdul Muthalib juga memperoleh penghargaan karena kerja kerasnya turut membangun replika mimbar Shalahuddin di masjid Al-Aqsa di tahun 2002-2007.
Di kesempatan ini pula, Abdul Mutholib mempersembahkan ukiran mimbar mini dan cermin berukir masjid Al-Aqsa untuk dilelang dan hasil lelang disumbangkan untuk perjuangan menjaga masjid Al-Aqsa.
(jwt/adara)