TEKNIK Paraphrasing merupakan salah satu keahlian dasar konseling yang penting dimiliki oleh seorang konselor. Konselor Keluarga Cahyadi Takariawan pentingnya paraphrasing.
Yang dimaksud dengan paraphrasing adalah pengulangan kata-kata. Dalam konseling, paraphrasing adalah kata-kata konselor untuk menyatakan kembali esensi dari ucapan-ucapan klien.
Konselor perlu mengkonfirmasi kepada klien bahwa apa yang ia tangkap telah sesuai dengan apa yang dimaksud atau dirasakan oleh klien. Teknik ini disebut pula sebagai proses menangkap pesan.
Paraphrasing yang baik adalah kemampuan menyatakan kembali pesan utama klien secara tepat, dengan kalimat yang sederhana (Sofyan Willis, 2007).
Pengulangan kata-kata dilakukan secara utuh, tanpa mengubah makna dari ungkapan klien.
Tujuan umum dari teknik paraphrasing adalah agar klien mengerti, bahwa konselor telah menangkap atau mendengarkan sesuai yang ia ucapkan.
Studi yang dilakukan oleh Seehausen et.al. (2012) menunjukkan, klien merasa lebih nyaman setelah mendengar konselor memparafrasekan apa yang mereka katakan.
Selain itu, ditemukan intonasi suara yang lebih rendah dari klien saat menjawab pertanyaan konselor setelah paraphrasing.
Menurut Angel Rivera Jr (2020) jika paraphrasing dilakukan dengan benar, akan mampu menciptakan jembatan emosional yang menjadi dasar bagi interaksi yang otentik dan bermakna antara konselor dengan klien.
Hal ini akan mendorong klien untuk terbuka dan menceritakan masalah mereka.
Baca Juga: Mengenal Teknik Attending dalam Konseling
Mengenal Teknik Paraphrasing dalam Konseling
Sedangkan tujuan paraphrasing yang lebih spesifik adalah sebagai berikut.
1. Menyatakan kembali kepada klien bahwa konselor ada/hadir bersamanya, dan berusaha memahami apa yang ia katakan.
2. Mengendapkan hal-hal yang dikatakan klien dalam bentuk ringkasan.
3. Pengecekan kembali persepsi konselor tentang hal-hal yang dikemukakan klien.
Adapun kegiatan yang bisa dilakukan konselor dalam menggunakan teknik paraphrasing antara lain:
1. Mendengarkan dengan seksama pesan utama klien
2. Menyatakan kembali kepada klien secara ringkas, sederhana, dan dengan bahasa yang mudah
3. Mengamati respon klien dalam memberi respon terhadap pernyataan konselor
Contoh Paraphrasing
Klien: Saya sangat sedih dan terluka atas perbuatan suami saya. Ini sungguh sangat menyakitkan bagi saya…..
Konselor: … Emmm, ibu mengatakan sangat sedih dan terluka dengan perbuatan suami ibu. Ibu juga mengatakan perbuatan suami ibu terasa sangat menyakitkan….”.[ind]
Bahan Bacaan
1. Angel Rivera Jr, Paraphrasing in Counselling, 26 Oktober 2020, https://www.thrivetalk.com/
2. Maria Seehausen et.al. (2012), Effects of Empathic Paraphrasing – Extrinsic Emotion Regulation in Social Conflict, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
3. Sofyan S. Willis, (2007), Konseling Individual Teori dan Praktek, Bandung, Alfabeta