SAHABAT ChanelMuslim, salah satu teknik dalam konseling yaitu teknik attending. Apa dan bagaimana teknik ini dilakukan? Konselor keluarga Cahyadi Takariawan menjelaskan mengenai hal ini.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan attending adalah teknik yang menunjukan kesiapan dan sikap konselor dalam melayani klien.
Konselor bersikap atau berperilaku, mendengarkan aktif, memberikan respon, memberikan perhatian penuh kepada klien, sehingga klien merasa aman, nyaman, serta merasa diperhatikan sepenuhnya oleh konselor.
Bisa dikatakan, attending adalah keterampilan yang dimiliki konselor untuk memusatkan perhatian kepada klien, sehingga klien merasa dihargai, merasa dibimbing dengan suasana yang kondusif, serta bisa leluasa mengekspresikan atau mengungkapkan pikiran, perasaan ataupun tingkah lakunya selama konseling.
Keterampilan attending harus dikuasai dan terus ditingkatkan keahliannya oleh para konselor, karena kemampuan membangun suasana yang menyenangkan sejak awal konseling, akan menentukan lancarnya proses dan hasil akhir konseling.
Mengenal Teknik Attending dalam Konseling
Perilaku attending yang ditampilkan konselor kepada klien akan mempengaruhi kondisi diri klien. Pengaruh tersebut minimal ada dua.
Pertama, mampu meningkatkan harga diri klien.
Perilaku attending menyebabkan klien merasa dihargai oleh konselor. Karena merasa dihargai, maka kepercayaan diri klien meningkat.
Klien bahkan bisa merasa tersanjung dan happy karena mendapat perlakuan yang menyenangkan dari konselor.
Kedua, bisa memberikan suasana aman dan nyaman pada klien.
Perilaku attending dapat menciptakan suasana aman dan nyaman pada klien.
Hal ini karena klien merasa mendapatkan orang yang bisa dipercaya, memiliki teman untuk berbicara, teman untuk berbagi, dan merasa terlindungi secara emosional.
Perilaku attending memberikan keyakinan kepada klien bahwa konselor adalah tempat yang tepat untuk mencurahkan segala isi hati dan perasaannya.
Wujud Keterampilan Attending
Ketrampilan attending bisa berwujud banyak perbuatan dan tindakan, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Posisi Tubuh Konselor
Posisi tubuh, termasuk gerak isyarat dan ekspresi (bahasa tubuh) konselor sangat menentukan keberhasilan konseling.
Di antara posisi dan bahasa tubuh yang disarankan dalam attending mencakup:
a. Sikap duduk konselor yang santai, tidak tegang, badan tegak dan tidak kaku
b. Konselor duduk dengan tubuh condong menghadap klien
c. Posisi tangan yang tepat untuk mengekspresikan perhatian dan minat konselor terhadap isi pembicaraan klien
d. Merespon pembicaraan klien dengan mimik wajah, seperti senyum spontan, anggukan kepala sebagai tanda persetujuan atau pemahaman, kerutan dahi sebagai tanda pertanyaan, gelengan kepala sebagai tanda ketidakmengertian atau ketidaksetujuan, dan lain sebagainya.
e. Respon spontan dengan decakan atau ungkapan tanda pengertian, kekagetan, kekaguman, seperti: ooooh….; emmmmm…; waaw… dan sebagainya.
2. Menjaga Kontak Mata
Konselor harus menjaga kontak mata dengan klien, ketika klien tengah berbicara.
Kontak mata dilakukan dengan spontan dan sesuai dengan situasi dan kondis, yang bisa mengekspresikan minat serta kesungguhan konselor dalam mendengarkan serta merespon klien.
Klien merasa tidak dihargai jika pandangan mata konselor tidak pernah diarahkan kepada dirinya.
Apalagi jika pandangan mata konselor selalu tertuju kepada buku atau gadget, hal itu bisa diterima sebagai penghinaan terhadap klien yang merasa diabaikan.
3. Mendengarkan Aktif
Selama sesi konseling, konselor harus berusaha memelihara perhatian penuh terhadap pembicaraan klien.
Konselor harus mendengarkan, mengerti serta memahami semua yang diungkapkan klien, tanpa memotong atau menyela.
Mendengarkan juga berarti memperhatikan bahasa tubuh klien, termasuk hal-hal yang tidak diucapkan klien.
Sikap tubuh konselor yang tengah mendengarkan aktif akan sangat berbeda dengan sikap saat tidak konsentrasi mendengar.
Untuk itu, selama sesi konseling harus menghindarkan semua hal yang bisa menjadi gangguan konsentrasi mendengarkan.
Sahabat, itulah pengenalan mengenai teknik attending dalam konseling yang bukan hanya hadir, tetapi juga dapat menyelami perasaan klien sehingga dapat menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi.[ind]