PRODUK kuteks halal saat ini sudah di jual untuk menjawab kebutuhan para muslimah. Pemakaiannya sehari-hari sudah tidak lagi dipermasalahkan untuk mempercantik kuku jari jemari. Namun, masalah yang timbul apakah kuteks halal ini sudah bisa digunakan untuk shalat? karena kuteks berbentuk pernis atau lapisan di kuku.
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia atau yang disebut LPPOM MUI mengukur standar halal kuteks dilakukan melalui dua kriteria.
Baca Juga: Risiko Warna-warni Kuteks Bagi Kesehatan
Apakah Kuteks Halal Bisa untuk Shalat?
Pertama, produk harus terbebas dari bahan-bahan najis. Kedua, produk harus harus dipastikan memiliki sifat tembus air dibuktikan dengan hasil uji daya tembus air.
Walaupun sudah banyak brand yang klaim bahwa produk koteksnya telah halal dan mampu tembuh air, namun banyak juga yang tidak bisa sepenuhnya ditembus oleh air sehingga mungkin mengurangi sahnya wudhu.
Di sisi lain belum ada kepastian ilmiah yang benar mengenai penggunaan kuteks saat melakukan wudhu, maka disarankan untuk tidak menggunakan kuteks saat berwudhu.
Oleh karena itu daripada kita ragu bahwa kuteks halal yang kita gunakan dapat menembus bagian-bagian wudhu, maka disarankan untuk menghapusnya terlebih dahulu saat hendak shalat.
Ustaz Ahmad Sarwat, pengajar di Kampus Syariah Sekolah Fiqih, mengatakan wudhu itu sendiri mensyaratkan basahnya tangan dengan air, termasuk basahnya kuku.
Namun dengan adanya kuteks yang membentuk lapisan itu, maka kuku tidak basah. Dan karena tidak basah, maka wudhu’ tidak sah.
Dengan tidak sahnya wudhu’, akibatnya shalat pun tidak sah. Maka urusan kuteks yang kecil ini akhirnya bisa menjadi besar, karena sampai membuat shalat tidak sah.
Namun bila bisa disiasati agar pemakaian kuteks tidak merusak wudhu, sebenarnya tidak ada masalah.
Misalnya, sebelum memakai kuteks, berwudhu terlebih dahulu. Jadi tetap bisa shalat. Hanya nanti bila wudhu’nya sudah batal dan ingin shalat lagi, terpaksa kuteksnya harus dihilangkan dulu, baru berwudhu lagi.
Selain penggunaan kuteks, ada pewarna kuku yang lebih alami yaitu henna.
Berbeda dengan kuteks, henna tidak membentuk lapisan di atas permukaan kuku. Sebaliknya, justru masuk ke dalam pori-pori kuku sehingga berwarna merah, tapi tidak menghalangi masuknya air wudhu. [Ln]