• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 3 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Fokus

Mengenal Mentalitas Kita

Januari 12, 2023
in Fokus
Tiga Langkah Membangun Sikap Positif

Ilustrasi, foto: walldiskpaper.com

80
SHARES
615
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

MANUSIA itu Allah nilai bukan dari ‘bungkus’nya. Tapi dari dalam dirinya.

Sebagian besar kita sering bercermin. Apa yang diperiksa dari pantulan cermin tentang diri kita? Ada yang memeriksa matanya, bibirnya, hidungnya, pipinya, dahinya, atau juga memeriksa tubuhnya.

Pertanyaannya, adakah yang bercermin untuk memeriksa keadaan jiwa atau mentalitas dirinya? Rasanya, tidak.

Memeriksa Mentalitas Kita

Mentalitas atau keadaan jiwa memang sangat dinamis. Perubahannya begitu cepat. Tapi, reaksi positif atau negatifnya mengikuti dasar atau pijakannya.

Mereka yang punya pijakan kuat, mentalitasnya akan stabil, tegar, dan lainnya. Tapi jika pijakannya lemah, apalagi jika tidak punya pijakan sama sekali, maka akan diombang-ambing keadaan.

Contoh, kalau dikabarkan bahwa ayah atau ibu kita meninggal dunia, reaksi umum adalah sedih. Dan tubuh akan mengikuti keadaan sedih dengan cara menangis.

Sampai di situ wajar. Tapi jika reaksinya bukan hanya sedih, tapi juga marah, takut, bingung, dan lainnya; maka hal itu menjadi tidak wajar. Pada keadaan ini menunjukkan bahwa mentalitas kita sedang sakit.

Jadi, dengan ‘pukulan’ yang sama, tapi reaksinya berbeda jauh. Yang satu hanya bersedih, yang satunya lagi histeris, berteriak-teriak, dan seterusnya.

Bahkan, tidak jarang, seolah-olah harus ada yang patut disalahkan dari musibah yang sebetulnya wajar itu. Misalnya, menyalahkan dokter yang merawat, sanak keluarga yang harusnya mendampingi, bahkan bisa juga menyalahkan Tuhan.

Contoh lain, ingin menyalahkan orang lain. Mentalitas jenis ini menganggap bahwa dirinya tak mungkin salah. Kalau ada yang salah, pasti karena dilakukan orang lain.

Biasanya mentalitas negatif ini dijangkiti oleh mereka yang punya ‘power’. Bisa sebagai atasan, senior, kakak terhadap adik-adik, bahkan ayah atau ibu terhadap anak-anaknya.

Istilahnya, selama masih ada ‘buntut’, salahkan saja ‘buntut’nya. Sementara dirinya selamat.

Padahal, bagaimana mungkin buntut saja yang harus disalahkan, karena ia hanya mengikuti keinginan yang di ‘atas’nya.

Sembuhkan dan Jangan Dibiarkan

Jika bayangan di cermin terdapat jerawat di wajah kita, kita pun akan berusaha untuk mengobati. Lalu, bagaimana kalau dirasa ada yang ‘tidak beres’ dari mentalitas kita, apakah akan kita biarkan saja?

Nah, inilah yang patut dilakukan, yaitu berusaha menyembuhkan mentalitas kita. Sakit mental tentu jauh lebih gawat daripada sekadar jerawat.

Masalahnya, tidak semua orang menyadari kalau ada yang salah dengan mentalitasnya. Orang yang tidak merasa sakit akan sulit untuk disembuhkan. [Mh]

 

Tags: Sehatkan Mental Kita
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

4 Hal yang Wajib Kita Berlindung Diri Darinya

Next Post

Cinta Allah kepada Seorang Ibu

Next Post
Menjaga kondisi kesehatan ibu pasca melahirkan

Cinta Allah kepada Seorang Ibu

Benarkah Sakinah Itu Segalanya dalam Keluarga? (Bag. 1)

Benarkah Sakinah Itu Segalanya dalam Keluarga? (Bag. 1)

NIVEA Berkolaborasi Dengan Watson dan Dompet Dhuafa "Gelorakan Program Perempuan Tangguh di Indonesia"

NIVEA Berkolaborasi Dengan Watson dan Dompet Dhuafa "Gelorakan Program Perempuan Tangguh di Indonesia"

  • Kisah Fathan, Bayi Tiga Bulan yang Selamat meski Hanyut di Banjir Sumatera Barat

    Kisah Fathan, Bayi Tiga Bulan yang Selamat meski Hanyut di Banjir Sumatera Barat

    75 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3243 shares
    Share 1297 Tweet 811
  • Jangan Putus Asa, Ada 20 Pintu Rezeki yang Bisa Kamu Usahakan

    112 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Bahaya Kebiasaan Meminjam Helm

    119 shares
    Share 48 Tweet 30
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7673 shares
    Share 3069 Tweet 1918
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5185 shares
    Share 2074 Tweet 1296
  • Palestina Alquds Resto and Cafe, Tempat Makan Unik di Bogor dengan Hiasan Dinding Ornamen Masjidil Aqsha

    246 shares
    Share 98 Tweet 62
  • The Ultimate Acropolis, Mengunjungi Spot Yunani Kuno yang Mengagumkan

    206 shares
    Share 82 Tweet 52
  • Nasi Kebuli Ayam Istimewa

    222 shares
    Share 89 Tweet 56
  • Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    2071 shares
    Share 828 Tweet 518
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga