DI ANTARA delapan sumber motivasi keharmonisan keluarga, kejadian dan pengalaman suami istri dapat menjadi energi untuk mempertahankan keutuhan dan keharmonisan rumah tangga.
Konselor keluarga Cahyadi Takariawan mengatakan bahwa dari kejadian dan pengalaman, ada banyak pesan moral yang bisa kita dapatkan dalam kehidupan keseharian.
Suatu saat, saya mengikuti program pecinta alam, yang salah satu menu acaranya adalah naik lereng gunung Merapi.
Saya merasakan betapa berat kegiatan naik lereng gunung ini, padahal program tersebut tidak untuk mendaki puncak Merapi, hanya lerengnya saja.
Bagi peserta program yang lemah motivasi dirinya, akan sangat cepat merasa lelah dan lemah dalam melakukan pendakian lereng gunung. Saya termasuk salah seorang di antara mereka yang lemah.
Dengan punggung dipenuhi beban ransel, perjalanan mendaki lereng ini sungguh merupakan aktivitas yang amat melelahkan bagi saya.
Pada titik tertentu, bahkan kadang saya merasa heroik, bahwa saya mampu mengikuti pendakian lebih dari separuhnya.
Keringat saya telah membanjiri tubuh, kepenatan telah menghinggapi jiwa, dan perjalanan masih setengahnya lagi, sementara semakin tinggi lereng yang harus didaki.
Mendadak saya dikejutkan oleh munculnya dua ibu tua yang keluar dari balik hutan sembari membawa rumput untuk makanan ternak.
Mereka tidak tampak kelelahan, wajah mereka biasa saja, padahal beban rumput di punggung mereka menggunung, saya perkirakan dua kali lebih berat daripada beban ransel saya.
Rupa-rupanya mereka penduduk asli lereng Merapi yang pekerjaan setiap harinya adalah beternak sapi, sehingga harus mencarikan rumput untuk makan ternak mereka.
Menilik usia ibu-ibu tersebut, rupanya sudah hampir mencapai 50 tahun, sementara usia saya pada waktu itu belum 50 tahun.
Setiap hari mereka naik turun gunung untuk mencari rumput dan kayu bakar, toh mereka merasa ringan saja.
Baca Juga: Sumber Motivasi Keharmonisan Keluarga dari Amal Spiritual
Kejadian dan Pengalaman Merupakan Sumber Motivasi Keharmonisan Keluarga
Kuncinya adalah, mereka memiliki motivasi yang kuat untuk hidup, sehingga berbagai beban terasakan ringan. Mereka merasa gembira dengan apa yang mereka jalani.
Pesan moral yang saya dapatkan dengan sangat kuat dari peristiwa tersebut adalah, bahwa hidup bisa dilalui dengan bahagia apabila kita mampu melewatinya dengan sikap yang positif, dengan sebuah motivasi yang tinggi.
Tiba-tiba saya menjadi termotivasi oleh kejadian tersebut.
Ada perasaan malu dalam hati saya, namun juga takjub. Yang saya lakukan belum ada apa-apanya dibanding dua ibu tua tersebut.
Saya hanya mengikuti program Kepanduan tahunan, sedang mereka bekerja harian. Begitulah dalam kehidupan sehari-hari, amat banyak kejadian dan pengalaman yang bisa menjadi bahan bakar lentera motivasi kita.
Cobalah sesekali kamu perhatikan kehidupan masyarakat desa yang jauh dari keramaian ibukota, yang hidup mereka teramat sangat sederhana, namun teramat banyak kebahagiaan bisa mereka dapatkan dalam rumah tangga.
Untuk bisa mendapatkan kebahagiaan hidup berumah tangga, rupa-rupanya, tidak harus menempuh pendidikan tinggi.
Lalu bagaimana dengan kamu yang mengenyam bangku pendidikan tinggi?
Semestinyalah kamu lebih bisa menikmati kebahagiaan hidup berkeluarga, karena relatif lebih mengerti secara teoritis, tentang bagaimana harus membangun rumah tangga.
Kadang kamu terbangkitkan motivasi kamu saat melihat dan mendengar penderitaan orang lain.
Saya sering mendengar penuturan permasalahan dalam rumah tangga. Seorang isteri menyampaikan betapa ia menderita karena sikap suami yang sangat kaku, tidak mau mengalah dan kasar kepada isteri.
Memang tidak pernah melakukan pemukulan atau menyakiti fisik isteri, namun suami tersebut sering menyakiti perasaannya.
Ia mencertitakan sering tidak bisa tidur malam, dan menangis seorang diri, karena perlakuan suaminya.
Cerita tersebut, di satu sisi, menuntut saya menyampaikan penyelesaian masalah, sebagai seorang konsultan keluarga, namun pada sisi yang lain menumbuhkan pengertian dan rasa empati pada saya.
Ada sebuah bahan bakar bagi lentera motivasi saya, bahwa saya bisa menzhalimi isteri saya apabila melakukan hal yang demikian, oleh karenanya, sebagai suami harus berlaku sebijak mungkin dalam berinteraksi.[ind]
Sumber: Jogja Family Center Channel