BELAKANGAN ini ramai di media sosial muncul imbauan untuk tidak keluar rumah pada 21 Desember 2022 dari pihak yang kurang bertanggung jawab.
Imbauan ini muncul dan mengaitkannya dengan fenomena solstis yang akan terjadi. Lalu, apakah fenomena solstis itu? Seberapa berbahayakah solstis bagi manusia?
Akun IG @lapan_ri menjelaskan bahwa solstis sebenarnya hanya fenomena astronomi biasa.
Solstis berasal dari bahasa Latin: Solstitium, yang terdiri dari dua kata, Sol yang bermakna matahari dan stitium (bentuk kerja: Sistere), yang berarti tempat berhenti, singgah atau balik.
Dengan demikian, solstis dapat diartikan sebagai titik balik matahari.
Secara khusus, solstis dapat didefinisikan sebagai peristiwa ketika matahari berada paling utara maupun selatan ketika mengalami gerak semu tahunannya, relatif terhadap ekuator langit (perpanjangan/proyeksi khatulistiwa bumi pada bola langit).
Solstis terjadi dua kali setahun yakni pada bulan Juni dan Desember.
Baca Juga: Belajar dari Putaran ‘Hidup’ Matahari
Cek Fakta, Tidak Boleh Keluar Rumah pada 21 Desember karena Solstis
View this post on Instagram
Secara umum, solstis berdampak pada gerak semu harian Matahari ketika terbit, berkulminasi dan terbenam; intensitas radiasi Matahari yang diterima permukaan Bumi;
kemudian berdampak pada panjang siang dan panjang malam; serta berdampak ke pergantian musim.
Dampak solstis yang dirasakan oleh manusia tentu tidak seekstrem yang dinarasikan seperti pada imbauan yang disinformatif dan menyesatkan.
Sekalipun di hari terjadi solstis ini terjadi letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami maupun banjir rob, fenomena-fenomena tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan solstis.
Pasalnya, solstis merupakan fenomena murni astronomis yang juga dapat memengaruhi iklim dan musim di Bumi.
Sedangkan fenomena-fenomena tersebut disebabkan oleh masing-masing dari aktivitas vulkanologis, seismik, oseanik dan hidrometeorologi.
Jika Sahabat ChanelMuslim menemukan berita maupun imbauan yang berasal dari pihak yang belum tentu jelas kebenarannya dan kurang dapat dipercaya, sebaiknya tidak mudah percaya begitu saja.
Selain itu, berhenti menyebarkan berita/imbauan tersebut, juga dapat mengedukasi sekaligus meluruskan berita/imbauan tersebut dari pihak yang terpercaya.
Demikian ulasan mengenai solstis kali ini. Semoga dapat mencerahkan, menambah wawasan, terhindar dari hoaks dan lebih bijak lagi dalam menanggapi berita/imbauan yang beredar.
Tetap sehat, tetap semangat, Salam Antariksa![ind]