PRINSIP utama dalam menyelamatkan korban bencana atau kecelakaan adalah melihat kemampuan diri sendiri. Pada pelatihan Jurnalis Siaga Bencana yang diadakan oleh DMC Dompet Dhuafa, para peserta yang terdiri dari 20 jurnalis media massa diperkenalkan teknik Water Rescue di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Sabtu, 17 Desember 2022)
Teknik ini merupakan upaya menyelamatkan korban yang berada di air, baik dalam kondisi banjir maupun hanyut di sungai, laut, danau, air terjun, atau kolam. Para peserta diingatkan bahwa upaya menyelamatkan korban dengan berenang adalah opsi terakhir setelah menerapkan beberapa upaya dalam proses evakuasi.
Baca Juga: Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan Jurnalis Siaga Bencana
Teknik Water Rescue, Upaya Menyelamatkan Korban Tenggelam
Setidaknya ada 5 teknik yang dapat diterapkan dalam proses Water Rescue:
1. Reach: Pertolongan yang dilakukan dari bibir sungai dengan cara meraih korban karena posisinya di pinggir atau dengan menggunakan alat sepeti galah, kayu, dan lain-lain.
2. Throw: Pertolongan dengan cara melempar alat apung yang sudah diikat dengan tali dan penolong berada pada daerah aman. Saat korban telah menangka alat apung tersebut tarik atau biarkan ia menepi dengan sendirinya.
3. Row: Pertolongan yang dilakukan jika kedua langkah di atas sudah tidak dapat dilakukan, maka penolong harus mendekat kearah korban dengan menggunakan kapal kecil untuk mendekat ke korban lalu melakukan reach atau throw.
4. Go: Yaitu dengan berenang ke arah korban. Ini adalah opsi terakhir yang harus dilakukan karena tidak tersedianya peralatan yang digunakan untuk mendekat dan posisi korban jauh atau tidak memungkinkan untuk menggunakan perahu.
5. Tow atau Carry: Teknik ini paling beresiko tinggi bagi penolong, karena harus kontak langsung untuk membawa korban ke tepi sungai atau ke titik aman.
Pada hari sebelumnya para peserta telah diperkenalkan teknik Vertical Rescue oleh para relawan DMC Dompet Dhuafa dalam upaya siap siaga bencana khususnya di Indonesia. Pelatihan yang dilaksanakan pada 16-17 Desember 2022 ini, diakhiri dengan kegiatan rafting sejauh 11 km di Sungai Cisadane. [Ln]