MEMBACA Al-Quran untuk menambah keimanan kita tidak cukup sampai pada membaca teks ayat-ayatnya dan terjemahannya saja. Namun, perlu kita mempelajari tafsir Al-Quran agar terhindar dari kesalahan pemahaman yang fatal.
Namun, mempelajari tafsir bukan sekedar untuk memperkaya wawasan akan tetapi memiliki tujuan yang agung sebagaimana yang disampaikan para ulama antara lain Syaikh Al-‘Allamah Al-Utsaimin,
والغرض من تعلم التفسير هو الوصول إلى الغايات الحميدة والثمرات الجليلة وهي التصديق بأخباره والانتفاع بها وتطبيق أحكامه على الوجه الذي أراده الله ؛ ليعبد الله بها على بصيرة
“Tujuan mempelajari tafsir Al-Qur’an untuk mengantarkan seseorang mencapai maksud yang terpuji dan keutamaan yang mulia yaitu tashdiq (membenarkan) berita-berita Al-Qur’an dan mengambil pelajaran darinya dan merealisasikan hukum-hukumnya sebagaimana yang Allah kehendaki sehingga dia dapat beribadah kepada Allah dengan ilmu dan pemahaman yang benar.” (Ushul Fit Tafsir hlm. 29)
Baca Juga: Pentingnya Mempelajari Ilmu Tafsir agar Tidak Salah Paham dengan Al-Quran
Tujuan Mempelajari Tafsir Al-Quran
Siapa yang mempelajari Al-Qur’an bukan untuk tujuan yang benar, kelak Al-Qur’an akan menjadi musuhnya pada hari kiamat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan,
والقرآن حجة لك أو عليك
“Al-Qur’an itu akan menjadi hujjah yang membelamu atau hujjah yang akan membantahmu.” (HR. Muslim 223)
Sebelumnya kita perlu tahu bahwa tafsir adalah penjelasan makna ayat-ayat Al-Quran atau bayaanu ma’aanil qur’anil kariim.
Sebagaimana pengertiannya secara bahasa berasal dari kata “al-fasr” yang maknanya “al-iidhaah wal kasyf” yaitu penjelasan dan menyingkap.
Jika ada ilmu berkaitan dengan tafsir Al-Quran ini, maka kita tidak boleh berhenti pada mengaji saja. Para ulama yang menulis kitab-kitab tafsir ini berdasarkan pemahaman yang mendalam pada tiap aspek dari ayat-ayat Al-Quran baik dari makna kata perkata, kaidah-kaidah yang terkandung sampai pada hukum-hukum yang dihasilkan darinya. [Ln]