SAHABAT Muslim, tahukah kamu bahwa pulang dari safar pada tengah malam adalah dimakruhkan? Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, ia berkata:
كانَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَكْرَهُ أنْ يَأْتِيَ الرَّجُلُ أهْلَهُ طُرُوقًا
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam membenci seorang suami pulang (dari safar) kepada keluarganya pada malam hari.” (HR. Al Bukhari no. 5243).
Baca Juga: Bulan Safar bukan Bulan Sial, Ini Penjelasan Ustaz
Dimakruhkan Suami Pulang dari Safar Tengah Malam
Kata “thuruq” dalam hadits ini maknanya waktu malam hari.
قال الزهري: الطروق بعد العشاء
“Az Zuhri mengatakan: ath thuruq artinya: waktu setelah isya.”
Abu Daud As Sijistani mengatakan:
وبعد المغرب لا بأس به
“Adapun (pulang) setelah maghrib, tidak mengapa.”
Alasan terlarangnya disebutkan dalam riwayat Muslim:
إِذَا قَدِمَ أَحَدُكُمْ لَيْلًا، فلا يَأْتِيَنَّ أَهْلَهُ طُرُوقًا، حتَّى تَسْتَحِدَّ المُغِيبَةُ، وَتَمْتَشِطَ الشَّعِثَةُ
“Jika kalian pulang (safar) di malam hari, maka usahakan jangan pulang kepada keluarga kalian larut malam.
Sehingga para istri bisa membersihkan rambutnya dan bersisir terlebih dahulu.” (HR. Muslim no. 715).
Jadi, tujuannya agar ketika suami pulang dari safar, istri dalam keadaan prima, cantik jelita, sudah berdandan, dan siap menyambut suaminya.
Adapun jika pulangnya di malam hari, biasanya istri sudah dalam keadaan kusut masai, kurang prima, belum berdandan dan kurang siap menyambut suaminya.
Hadits ini juga menunjukkan bolehnya pulang malam asalkan memberikan kabar terlebih dahulu agar istri bisa bersiap.
Hadits ini juga menganjurkan untuk memberi kabar kepada keluarga tentang kepulangannya.
Syaikh Al Albani memberikan nasehat:
في هذا الحديث أدب رفيع، أخل به جماهير الأزواج- إلا من شاء الله-؛ فهم يباغتون زوجاتهم إذا رجعوا من سفرهم ليلاً، دون أي إخبار سابق، فعليهم أن يتأدبوا بهذا الأدب الرفيع؛ بأن يخبروا زوجاتهم بمجيئهم ليلاً بعد العشاء بواسطة ما؛ كشخص يسبقهم إلى البلد، أو بالهاتف، والله ولي التوفيق
“Dalam hadits ini terdapat adab yang tinggi yang banyak dilalaikan oleh para suami, kecuali yang diberikan taufik oleh Allah.
Kebanyakan mereka pulang dari safar secara mendadak menemui keluarga mereka di malam hari.
Tanpa memberi kabar sebelumnya. Maka, hendaknya mereka menerapkan adab yang tinggi, yaitu dengan memberi kabar kepada istri-istri mereka tentang kedatangan mereka di malam hari setelah isya dengan media komunikasi yang memungkinkan.
Seperti menitip pesan kepada orang yang sudah sampai duluan atau melalui telepon. Wallahu waliyyut taufiq”.
[Diringkas dari as-Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, juz 7 hal. 1704 – 1705].
Semoga Allah memberi taufik. [Cms]
@fawaid_kangaswad