BAGAIMANA cara menegur anak yang malas sholat, malas baca Al Qur’an, kalau disuruh bilangnya nanti? Wah, ini pasti sering Ayah Bunda temui dalam kehidupan sehari-hari ya.
Menurut motivator parenting dari Rumah Pintar Aisha, Randy Ariyanto W., ada dua hal yang perlu diperhatikan orang tua sebelum melakukan teguran.
Cara Menegur Anak yang Malas Sholat
1. Keteladanan
Saat meminta/menyuruh sholat maka Ayah Bunda harus dalam kondisi siap sholat. Bunda harus sudah mengenakan mukena dan Ayah harus siap dengan sarung dan baju kokonya.
Ayah dan Bunda harus dalam kondisi siap sholat. Lalu datangi anak dan ajak anak sholat bersama. Misalnya “Nak, ayo sholat, bunda sudah siap sholat”.
Atau “Nak, ayo kita sholat di masjid, Ayah tunggu 3 menit ya, Nak”. Insha Allah anak akan segera bergegas sholat. Anak akan melihat keteladanan dari kedua orang tuanya.
Namun, jika Bunda menyuruh anak sholat sambil main HP atau nonton TV, anak akan malas-malasan sholat. Bagaimana tidak malas, orang tuanya sendiri yang memberi contoh.
Atau Ayah yang menyuruh anaknya mengaji, padahal ayahnya lagi makan dan belum juga mengaji.
Anak akan melihat, ayahku saja belum ngaji atau ayahku saja tidak pernah mengaji, giliran aku disuruh-suruh, malas ah.
Jadi, pertama, orang tua harus menjadi contoh dan teladan bagi anak-anaknya.
Baca Juga: 4 Kiat Memuji dan Menegur Anak yang Efektif
2. Pemahaman
Ayah dan Bunda, pernahkah kita menjelaskan pahala apa saja yang akan didapat anak saat anak sholat berjamaah di masjid?
Mulai dari pahala saat berwudhu di rumah, saat berjalan ke masjid, berdoa masuk masjid, melakukan sholat sunah, berdoa di antara azan dan iqomat,
melakukan sholat berjamaah, beristighfar setelah sholat, berdzikir, berdoa, lalu berjalan pulang kembali sampai ke rumah. Pernahkah Ayah menjelaskan semua itu?
Pernahkah Bunda, menjelaskan pahala dua rakaat sholat sunah sebelum subuh saja kepada anak, itu pahalanya lebih baik dari dunia dan segala isinya.
“Dua rakaat sebelum subuh lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim).
Baca Juga: Rasulullah Menegur Seorang Ibu yang Membentak Anaknya
Coba terangkan ke anak, misalnya kita bawa HP lalu googling bentuk bumi. Katakan kepada anak,
“Nak, kalau engkau sholat sunah sebelum subuh, engkau akan mendapatkan bumi ini lho bahkan lebih bagus daripada bumi ini”.
“Kalau Abang sholat sunah sebelum subuh sebanyak 10 hari maka Abang dapat 10 kali bumi ini”.
“Kalau setahun dapat 365 bumi, luar biasa bukan, makanya yuk kita biasakan sholat sunah sebelum subuh”.
Misalnya lagi “Adik, mau enggak punya istana di surga, istana di surga itu lebih indah daripada istana di dunia, caranya adik membaca surat Al Ikhlas 10 kali, nanti Allah akan bangunkan istana di surga”.
“Nak, pernahkah kamu sholat terus tanpa berhenti dari maghrib sampai subuh, mau enggak dapat pahala seperti sholat semalaman, caranya sholat subuh berjamaah”.
Pernahkah Bunda menjelaskan keutamaan-keutamaaan ibadah kepada anak. Misalnya juga Bunda menjelaskan kepada anak pahala saat berkurban, yang pahalanya sebanyak bulu-bulu yang ada di kulit kambing.
Menjelaskan pahala setiap huruf dalam Al Quran, 1 kebaikan. Sekali-kali anak diajak membaca surat Al Fatihah lalu anak kita minta menghitung hurufnya. Berapa hurufnya, sejumlah itulah pahala yang akan didapatkan.
Coba Bunda ajak anak keluar rumah di malam hari. Lalu Bunda melihat ke atas, ada langit yang sangat luas seolah-olah tak bertepi. Luas sesungguhnya pasti jauh lebih luas lagi.
Katakan kepada anak: “Nak, coba lihat langit di atas, surga itu seluas langit dan bumi. Jika kita masuk surga maka luas surga itu antara langit dan bumi.
Itu yang kita lihat hanya sejauh mata kita memandang, langit sesungguhnya jauh lebih luas lagi.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. (QS. Ali Imran: 133).
Jadi, seringlah menjelaskan keutamaan-keutamaan sebuah ibadah kepada anak.
Keutamaan shalat berjamaah, keutamaan mengaji Al Quran, keutamaan sedekah, keutamaan mengikuti pengajian, keutamaan berdzikir, beristighfar, bersholawat kepada Nabi dan banyak keutamaan ibadah lainnya.
Saat anak sudah paham akan keutamaan-keutamaan sebuah ibadah, insha Allah anak akan ikhlas melakukan ibadah itu.
Anak akan otomatis melakukan ibadah sendiri tanpa perlu diperintah oleh orang tuanya kkarena ia sudah paham.
Jadi berusahalah, jadikan anak beribadah itu bukan karena takut dimarahi Ayah dan Bunda, karena ia sudah paham kenapa ia melakukan itu.[ind]