BAGAIMANA menyikapi suami yang suka berbohong? Berbohong kalau sudah menjadi kebiasaan, habit memang butuh kerja ekstra untuk mengubahnya.
Menurut motivator keluarga dari Rumah Pintar Aisha, Randy Ariyanto W., berbohong sama halnya dengan kebiasaan merokok, agak sulit diubah. Karena sudah tersimpan kuat dalam pikiran bawah sadarnya.
Solusinya yang pertama adalah berdoa. Selalu tepatkan doa pada urutan yang pertama. Setiap apapun masalah yang kita hadapi urutkan doa pada urutan yang pertama.
Karena doa itu mampu mengubah takdir, karena doa adalah senjata orang beriman dan karena doa adalah permohonan kepada Yang Maha membolak-balik hati manusia.
Kedua adalah mengubah mindset-nya.
Baca Juga: Tips Menyiasati Cemburu Suami Istri
Menyikapi Suami yang Suka Berbohong
Cobalah buka pemahaman akan dampak buruk orang yang suka berbohong atau dosa yang didapat saat orang tersebut berbohong dengan cara:
1. Coba suami diajak ngobrol dan dipahamkan akan dampak buruk kebohongan atau dosa kebohongan
2. Share video atau tulisan terkait dampak buruk berbohong/dosa kepada suami rutin.
3. Jika belum mempan juga, cari figur otoritasnya. Figur otoritas itu orang yang dianut, dituruti, nasehatnya didengar, kata-katanya dibenarkan.
Misalnya orang tua kepada anak, dokter kepada pasiennya, ulama kepada umatnya, seorang motivator dsb.
Intinya, bagaimana usaha kita mengganti mindset-nya. Bisa juga kalau sedang naik mobil diputarkan pengajian tentang itu.
Bagi istri kalau mau ngobrol dengan suami terkait masalah sensitif seperti memahamkan suami agar tidak berbohong maka carilah waktu yang rileks dan santai.
Seperti waktu selepas makan, saat mau tidur, maaf kalau suami istri waktu setelah berhubungan. Jangan koreksi suami saat ia dalam kondisi yang tegang, capek, lelah, labil, marah, kesal.
Jadi ada 5 gelombang otak yang harus kita pahami.
1. Gelombang gamma gelombang saat kita panik misalnya saat dikejar anjing atau saat rumah kebakaran. Getarannya cepat sekali.
2. Gelombang Betha gelombang saat kita stres, capek, marah, kesal, sedih getarannya cepat.
3. Gelombang alpa saat santai dan rileks, getarannya tenang.
4. Gelombang theta 10 menit sebelum dan bangun tidur gelombang hipnosis. Cocok untuk memberikan sugesti positif kepada anak agar memiliki karakter tertentu.
5. Gelombang delta saat tidur pulas.
Kalau mau mengoreksi, usahakan saat suami ada pada gelombang alpa atau theta insha Allah lebih mudah diterima daripada di gelombang betha.
Termasuk saat menasihati anak lebih mudah diterima anak jika dinasehati di gelombang alpa atau theta.
Kalau anak lagi kesal dan marah jika dinasehati maka nasehat itu akan mental dan sulit didengar. Yang dilihat anak bukan nasehatnya tetapi marahnya orang tua.
Ketiga menetralkan emosi negatif. jika kita melihat suami atau istri atau anak yang suka berbohong dan kita merasa tertekan/stress/marah/malu/ hati menjadi sempit maka lepaskan emosi negatif itu.
Saat kita sedih, kecewa, marah, kesal berarti emosi kita sedang negatif. Kalau dari emosi negatif langsung ke positif kadang sulit. Akan lebih mudah jika dari emosi negatif ke emosi yang netral dulu.
Sebelum melanjutkan saya perlu menjelaskan bahwa setiap kita punya vibrasi bisa positif dan bisa negatif. Seperti halnya garputala, jika kita pukul maka garputala yang lain juga ikut bergetar.
Sederhananya, jika bos sedang marah maka suasana kantor menjadi horor. Semua pegawai ikut marah, takut dan tertekan. Sama halnya jika seorang istri hatinya bahagia maka seisi rumah itu juga akan ikut bahagia.
Nah, saat kita kesal, marah, sedih melihat suami yang suka berbohong maka vibrasi kita menjadi negatif. Seluruh anggota rumah jadi ikut kesal, sedih, marah.
Apalagi kalau kita sudah punya keyakinan bahwa sifat bohong suami tidak akan pernah bisa diobati. Suami selamanya akan menjadi pembohong, apa yang kita yakini itu akan menjadi doa.
Lalu kita juga sering berkata dalam diri sendiri (selftalk) bahwa suami saya itu pembohong. Kita juga cerita kepada orang lain kalau suaminya itu pembohong.
Akhirnya ucapan, pikiran dan perasaan kita meyakini bahwa suami itu memang benar-benar pembohong dan selamanya tidak akan pernah sembuh.
Apa yang kita yakini melalui perasaan, pikiran dan ucapan itu akan menjadi kenyataan.
Suaminya benar-benar menjadi pembohong selamanya. Ingatlah bahwa Allah sesuai dengan prasangka/keyakinan hamba-Nya.
Lalu, bagaimana cara menetralkan emosi negatif yaitu dengan banyak istighfar, banyak mengingat dosa, lalu dengan menangis, mengikhlaskan dan menerima peristiwa yang membuat sedih.
Misalnya kita katakan seperti ini: “Ya Allah meskipun saat ini saya sedih, jengkel, marah karena suami saya suka berbohong, saya ikhlas dan terima ya Allah, semua atas kehendak-Mu,
semoga Engkau menjadikan suami saya orang yang jujur,” terus saja beristighfar dan ulangi doa tadi.
Sering-seringlah beristighfar dan berdoa dengan doa seperti itu. Insha Allah nanti kita akan netral dari perasaan negatif. Semua sudah menjadi kehendak Allah.
Suami yang punya sifat pembohong sudah menjadi kehendak-Nya maka terima saja kondisi itu.
Jadi kita terima kondisi tidak baik dari pasangan bahwa semua itu atas kehendak Allah. Semua itu sudah atas izin Allah.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Bila Suami Takut Istri?
Setelah kita dalam kondisi netral selanjutnya adalah menarik emosi positif dengan cara:
1. Jangan pernah lagi meyakini bahwa suami kita adalah pembohong, lebih baik kita mengatakan seperti ini:
“Betul hari ini suami saya memang suka berbohong tapi insha Allah nanti ia akan menjadi orang yang jujur, saya yakin suatu saat nanti suami saya orang yang jujur”.
Kita akui suami saat ini memang suka berbohong tetapi kita perlu membatasi bahwa nanti setahun lagi suami saya akan berubah menjadi orang yang jujur. Ingat bahwa Allah sesuai prasangka hamba-Nya.
Jika hambanya berprasangka suami saya pembohong, tidak bakalan sembuh maka itu yang akan menjadi kenyataan. Apa yang kita ucapkan, pikirkan dan rasakan akan benar-benar terjadi.
2. Saat bangun tidur mulailah dengan perasaan bahagia dan bersyukur.
“Ya Allah, saya bahagia sekali, pagi ini saya masih bisa melihat, mendengar, saya masih bisa bernafas, masih sehat Alhamdulillah.
Engkau juga mengkaruniai saya, anak-anak yang sholeh, rumah yang nyaman, semua kebutuhan hidup Engkau cukupi.
Ya Allah Alhamdulillah engkau pasangkan saya dengan suami yang bertanggung jawab dan perhatian. Suami yang pandai mencari rezeki.
Insha Allah atas ijinmu suami saya sedang berproses menjadi suami yang jujur. Aku mensyukuri semuanya ya Allah. Semua nikmat telah aku rasakan, tidak ada nikmat yang aku dustakan.
Allah Maha Baik. Allah sayang kepadaku”.
Jadikan rutinkan setiap bangun tidur, saat pertama kali membuka mata luangkan selama 10-15 menit untuk berbahagia dan bersyukur. Insha Allah hidup kita sehari itu akan dipenuhi rasa syukur dan bahagia.
3. Selalu mempertahankan pikiran dan perkataan yang positif
Misalnya: “Insha Allah atas izin Allah, suami saya akan menjadi orang yang jujur. Suami saya sedang berproses menjadi orang yang jujur” dst.
Terus pancarkan vibrasi yang positif baik dengan kata-kata, pikiran dan perasaan semoga dengan vibrasi positif yang kita pancarkan setiap harinya akan merubah suami menjadi orang yang jujur.[ind]