MAKAN makanan mengandung babi tanpa disadari dialami oleh beberapa muslim, hal ini terjadi karena ia tidak mengetahuinya atau tidak memeriksanya terlebih dahulu apalagi jika berada di daerah mayoritas muslim seperti Indonesia ini.
Terkait hal ini seseorang pernah bertanya kepada Ustaz Abdullah Haidir, Lc, “Ustadz saya mau bertanya, saya diberi makanan oleh bos di tempat bekerja, setelah habis setengah saya diberi tahu rekan kerja ternyata makanannya mengandung minyak babi, apakah saya berdosa ustad?”
Jawaban Ustaz Abdullah Haidir, Lc:
Seseorang tidak dicatat sebagai perbuatan dosa yang dia lakukan dalam keadaan tidak sengaja atau tidak tahu, lupa atau dipaksa. Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِي عَنْ أُمَّتِي: الخَطَأَ وَالنِّسْيَانَ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ
“Sesungguhnya Allah memaafkan umatku ketika dia tidak sengaja, lupa, dan dipaksa.” (HR. Ibnu Majah)
Baca Juga: Ciri-ciri Kerupuk Kulit Babi
Makan Makanan Mengandung Babi Tanpa Disadari
Ada dua point penting lainnya dalam masalah ini:
Pertama: Jika seseorang menerima makanan dari non muslim dan dia pastikan makanan tersebut halal, seperti makanan kering yang ada label halalnya atau kita ketahui langsung bahwa makanan itu halal, maka dia boleh memakannya.
Adapun jika tidak dipastikan halalnya, namun juga tidak dipastikan keharamannya, maka lebih hati-hati kita tinggalkan makanan tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, “Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.” (HR. Tirmizi)
Kedua: Orang yang mengetahui suatu makanan tidak halal, maka dia tidak boleh membiarkan begitu saja orang lain memakannya tanpa memberitahunya.
Maka, jika ada rekan kerja yang tahu bahwa makanan tersebut mengandung babi, lalu dia biarkan rekannya memakannya tanpa memberitahunya, hal ini jelas keliru. Kecuali jika rekannya pun awalnya tidak mengetahui hal tersebut.
Wallahu a’lam. [Ln]