PELAJAR Muslim di Sekolah Melbourne dipaksa menonton kartun yang menyinggung Nabi Muhammad. Hal itu sontak membuat para orang tua murid mengirimkan protes ke sekolah.
Dilansir dari aboutislam, (7/11), dalam provokasi baru kepada komunitas Muslim Australia, sebuah sekolah di Melbourne dituduh memaksa seorang siswa Muslim untuk menonton kartun Nabi Muhammad.
Menurut ayah siswa tersebut, seorang guru di sebuah perguruan tinggi di Melbourne utara diduga memainkan di kelas sebuah “eksplisit dan penghujatan” yang menggambarkan Nabi.
Ia pun mendorong penyelidikan oleh pemerintah negara bagian, The Guardian melaporkan.
“Putri saya juga mencoba untuk mengungkapkan ketidaknyamanannya di video,” ujar ayah siswa tersebut.
Namun, ia menambahkan, sang guru tidak memedulikan ketidaknyamanan siswa dan terus memutar video.
“Tetapi sayangnya, guru tidak peduli dan terus memutar video, memaksa anak saya untuk melihat konten itu,” tulis sang ayah dalam sebuah unggahan di Facebook.
Baca Juga: Provokasi Umat Islam, Charlie Hebdo akan Terbitkan Lagi Kartun Pelecehan Terhadap Nabi Muhammad
Pelajar Muslim di Sekolah Melbourne Dipaksa Menonton Kartun Menyinggung Nabi Muhammad
Bagi sang ayah, peristiwa tersebut membuat putri dan keluarganya menderita trauma psikologis.
“Ini telah memperburuk perasaan anak saya dan keluarga saya dengan cara yang menyakitkan dan telah menempatkan kami dalam trauma psikologis dan mental yang menyakitkan.
“Kami sebagai Muslim tidak dapat mentoleransi apa pun terhadap Nabi suci kami Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam,” ungkapnya.
Video tersebut merupakan salah satu dari serangkaian contoh tentang “media hibridisasi” dan pengaruhnya terhadap media sosial.
Sang ayah menuntut permintaan maaf dari sekolah serta penjelasan mengapa kartun itu diperlukan.
“Kami menginginkan permintaan maaf resmi dan kami menuntut penjelasan mengapa peristiwa semacam ini bisa terjadi,” tulisnya.
Ia pun menuntut agar sekolah melakukan penyelidikan dan menegur guru yang bersangkutan.
“Kami juga menuntut agar guru tersebut ditangguhkan dari sekolah dan dilakukan penyelidikan.”[ind/aboutislam]