SEBUAH kawasan kuliner bernama Itaewon di Seoul Korea Selatan menjadi sorotan dunia. Sekitar 149 orang tewas dalam ‘kengerian’ pesta Halloween, Sabtu malam (29/10).
Itaewon bukan nama asing untuk para turis yang biasa berkunjung ke Korsel. Letaknya di pusat kota Seoul yang biasa ramai dengan aneka hiburan malam.
Di kawasan dengan jalan sempit itu berjajar restoran dari berbagai negara. Ada restoran ala Eropa, Amerika, Cina, Arab, bahkan Indonesia.
Selain restoran, Itaewon bisa dibilang pusat hiburan untuk anak muda. Bukan hanya dari kalangan lokal, tapi juga manca negara. Berbagai fasilitas hiburan itu begitu sempurna tersedia. Mulai dari bar, diskotik, dan juga aneka hiburan ‘dunia malam’.
Pesta Halloween kali ini bisa dibilang spesial. Hal ini karena even tahunan anak muda ini sempat terhenti selama tiga tahun karena pandemi.
Tidak heran jika momen ini menjadi seperti pelampiasan untuk segala macam hiburan yang lama tak mereka reguk di kawasan ini.
Akhirnya, terjadilah petaka pesta Halloween tadi malam. Karena kawasan yang sempit, hanya muat satu mobil, tidak lagi mampu menampung pengunjung yang berjubel dan terus berdatangan seiring datangnya malam.
Kontur jalan yang berkelok dan naik turun diduga menjadi penyebab ribuan orang yang berjubel di bagian atas jalan terjatuh dan akhirnya menimpa kumpulan orang di bagian bawahnya.
Umumnya para korban tewas diduga karena terinjak dan terhimpit antar para pengunjung.
Lain halnya di Itaewon, di Jakarta nyaris saja terjadi hal serupa di malam yang sama. Polisi akhirnya berinisiatif menghentikan pesta yang disebut ‘bergoyang berdendang’ yang dilangsungkan di Istora Senayan.
Polisi beralasan bahwa area yang tersedia sudah tidak mampu lagi menampung pengunjung yang ditaksir hampir 30 ribuan. Sekitar jam 10 malam pesta musik yang dikunjungi anak muda ini pun akhirnya bubar dengan tertib.
Pesta musik di Jakarta pasca lengsernya Anies Baswedan ini merupakan kali kedua. Pada Sabtu sepekan sebelumnya, pesta musik juga dilangsungkan di Monas. Ribuan anak muda berkumpul dan berjoget di sana.
Semoga Jakarta tidak sedang dirancang untuk menjadi tempat pesta-pesta anak muda yang berpotensi petaka. Miris memang, di tengah ancaman krisis ekonomi, justru persiapannya dengan aneka pesta yang mengundang bahaya. [Mh]