MENGINGKARI kemungkaran dengan perkataan yang baik. Hal ini menjadi pengingat bagi kita agar selalu bicara yang baik-baik. Sebagai Muslim, kita harus berkata yang baik.
Baca Juga: Meridai Kemungkaran, Fatal Akibatnya
Mengingkari Kemungkaran dengan Perkataan yang Baik
Assyaikh Al-Allamah Abdul Aziz Ibnu Baz rahimahullah.
Nabi shalallahu alaihi wa salam bersabda :
من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berbicara yang baik atau diam.
Ucapkanlah ucapan yang baik, ingkari (perbuatan tersebut), apabila dia mendengar mereka, ingatkan mereka.
Katakan kepada mereka :
“Bertakwalah kalian kepada Allah, tinggalkan ghibah.”
Demikian pula apabila didalam majelis terdapat namimah (adu domba), demikian pula apabila di dalam majelis tersebut terdapat perbuatan minum khamr, zina, hendaklah dia cegah, demikianlah, jika dia melihat kemungkaran, ingkarilah.
Jika tidak (mampu), maka hendaklah dia tinggalkan tempat tersebut, menjauh dari mereka, jangan duduk bersama mereka diatas kemungkaran.
Kemungkaran tersebut diingkari bersama dengan merubah tema pembicaraan, mengingkari kemungkaran adalah perkara yang harus (dilakukan),
Allah Subhanahu wata’ala berfirman :
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.
Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar. [ At-taubah : 71]
Allah Subhanahu wata’ala berfirman :
كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالله
“Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, kalian memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran dan kalian beriman kepada Allah.” [ Ali Imran : 110]
(Di dalam ayat yang mulia ini) Allah dahulukan penyebutan memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran sebelum penyebutan iman (kepada Allah) karena agungnya perkara tersebut.
Abdullah Ibnu Umar malu untuk berbicara tentang pohon kurma (jawaban dari pertanyaan Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam yang dia ketahui) berkata ayahnya (Umar) :
“Jika seandainya kamu sampaikan, niscaya hal itu lebih aku senangi dari ini dan ini.”
Hendaklah seseorang tidak menganggap rendah dirinya dari kebaikan, hendaklah dia berbicara dengan kebaikan, dan mengingkari kemungkaran, meskipun dia orang paling kecil. [Cms]
Sumber: https://binbaz.org.sa/
Alih bahasa :
Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu ‘Umar
https://t.me/alfudhail