AKU bukan pecinta ungu, tapi banyak orang bertanya, “Kenapa aku suka pakai jilbab ungu?” Enggak ada jawabannya.
Aku juga bukan pecinta warna ungu tapi karena mereka suka lihat aku pakai jilbab ungu terus mereka kira aku suka ungu.
Jadi, sempat tuh waktu ulang tahun pada belikan hadiah serba ungu. Bunga ungu, tas laptop ungu, kaos kaki ungu, tupperware ungu sampai seprai ungu.
Padahal, aku bukan pecinta ungu. Soal jilbab warna ungu lebih kepada aku enggak ada waktu mematut wajah di cermin. Jadi, aku cari style yang paling simple, yang aku nyaman dengannya.
Dan, kelihatan pas saja dengan bentuk wajahku, dan, kebenaran bajuku gelap semua tanpa detail tanpa model.
Sekali lagi karena aku tipe perempuan anti ribet dan dress gelap tanpa model, jadi rasanya agak cerah dikit kalau jilbabnya ungu. Ungunya juga bukan ungu muda tapi ungu yang aku suka.
Enggak ada alasan cuma simpel saja. Aku juga enggak malu pakai jilbab dengan warna yang sama selama beberapa hari. Aku pakai apa yang aku suka bukan yang disukai orang.
Baca Juga: Jangan Lihat Mam Fifi Enak Jalan-jalan
Aku Bukan Pecinta Ungu
Makanya aku paling malas pergi kondangan yang mengharuskan pakai dress code begini atau begitu. Aku juga malas kalau ada acara formal yang mengharuskan pakai baju batik begini atau begitu.
Apalagi jadi pagar ayu atau among tamu pas pernikahan saudara atau teman dekat. Aduh, malas deh seragam-seragaman brokat-brokatan.
Intinya jadi diri sendiri saja. Belum tentu juga jilbab ungu tuh cocok dengan bentuk wajah seseorang. Aku juga malas sih mencoba pakai jilbab putih, biru atau yang lainnya.
Enggak tahu kenapa kalau buka lemari pilihan jatuh pada dua warna itu saja, ungu dan merah marun.
Jilbab warna putih, wajahku jadi tambah silau. Warna hitam, enggak enak kayak berkabung, cocok buat Mbak Pipik Uje yang suaminya sudah meninggal. Aku kan enggak.
Makanya, aku heran dengan muslimah di Indonesia sempat nge-trend ya jilbab dan dress warna hitam. Warna pink pula, wajahku tambah lebar dan kayak apel.
Jadi ya, aku cenderung pakai apa saja yang aku merasa pas dan santai dengannya.
Status enggak penting. Cuma ingin menekankan bahwa jadi diri sendiri saja. Pakai saja apa yang kita nyaman dan senang.
Aku enggak peduli juga kalau dress acara nikahan sama dengan acara memancing, rapat, training guru, masak buat anak-anak dan sama juga dengan ke pasar maupun untuk kuliah.
Kenyataannya sudah bertahun-tahun tipe jilbab dan dress-ku kayak gini.
Aku nyaman dengannya. Mungkin sampai akhir hayatku. Tapi jangan lebay juga ya dengan kemudian ketika aku meninggal kain kafannya warna ungu. Enggak usah deh. Biasa saja deh. Please.
Allah berfirman, “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al A`raaf: 31).
(Catatan Mam Fifi, November 2018)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D. (Oklahoma, USA)
Founder of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
opens ‘𝐍𝐄𝐖 𝐄𝐍𝐑𝐎𝐋𝐌𝐄𝐍𝐓 ‘𝐀𝐂𝐀𝐃𝐄𝐌𝐈𝐂 𝐘𝐄𝐀𝐑 𝟐𝟎𝟐𝟐-𝟐𝟎𝟐𝟑”
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: