KISAH kehidupan seorang wanita yang bernama Arnita Rodelina Turnip, dulunya pemeluk Katolik dan sempat membenci Islam, namun memutuskan untuk menjadi seorang mualaf dalam 7 hari.
Baca Juga : Kisah Mualaf Islandia Audur Linda, Ateis Temukan Kedamaian dalam Islam
Kisah Wanita Membenci Islam Berakhir Mualaf Dalam 7 Hari
Dalam kisahnya menjadi seorang mualaf, mahasiswi IPB ini menceritakan di balik tujuh hari meyakinkan diri, ia sebenarnya sudah mengalami lika-liku perjalanan mendapat hidayah Islam.
“Saya itu mualaf dalam kurun waktu satu minggu betul, tapi prosesnya tidak instan,” kata mualaf cantik Arnita, dikutip dari kanal YouTube Rukun Indonesia, Jumat (16/09/2022).
Arnita menceritakan, sebelum memantapkan diri sebagai mualaf, ia terbiasa dengan latar belakang keluarga dengan agama yang berbeda. Ibundanya seorang muslim sementara ayahnya Katolik. Sayangnya, sang ibu kini berpindah agama menjadi Kristen.
Sejak dulu Arnita terbiasa hidup berdampingan dengan keluarga yang beragama Islam. Dan dirinya mengakui sangat membenci agama Islam.
“Jadi saya benci banget sama namanya Islam. Karena, kayak apa sih ribet lima kali doa, ngapain, mempersulit,” kata Arnita.
Pada suatu hari ia mendapat beasiswa di Institut Pertanian Bogor (IPB). Jauh-jauh dari Medan, Arnita pun rela merantau ke Kota Bogor di Jawa Barat. Di sana dirinya dipersatukan dengan seorang teman Muslim dalam satu kamar asrama.
Arnita mengaku bahwa dirinya menjadi mualaf tidak ada sedikit pengaruh pun dari teman satu kamarnya itu. Keinginannya benar-benar datang dari diri sendiri.
Sebab sejak dulu Arnita heran mengapa acara keagamaannya dulu harus meminum anggur merah.
Namun, semua kebingungan itu tidak mendapat jawaban yang memuaskan dari kakak pengajar.
Arnita mulai mencari tahu sendiri seperti apa agama Islam. Mulai dari video Ustadz Abdul Somad, Dr Zakir Naik, maupun membedah kitab miliknya.
“Gara-gara liat ustaz dakwah di YouTube dan semua yang diomongin itu benar, jadi tepat saat itu di hari Jumat di IPB saya ke mesjid samperin ustaz dan pengen masuk Islam,” tutur Arnita.
Setelah pengetahuan tentang Islam makin menambah dan menemukan kebenaran di dalamnya, Arnita nekat menyambangi masjid dan menemui salah satu ustaz.
Kabar ini menyebar begitu cepat, bahkan sampai telinga para senior dari daerah asalnya. Mereka berusaha mencegah niat Arnita untuk masuk Islam.
Akhirnya syahadat berjalan lancar, dan Arnita pun resmi menjadi seorang muslimah. “Akhirnya ikrar (syahadat) lah saya di situ, sah, tanggal 20 September 2015,” ucapnya.
Tak sampai disitu saja, ketika Arnita memberitahu kepada orang tuanya dengan keputusannya berpindah agama, dirinya sempat ditentang oleh keluarga bahkan akan dikeluarkan dari kartu keluarga.
Baca Juga : Mau Nikah tapi Calon Suami Ingin Jadi Mualaf Dulu
Setelah beberapa bulan Arnita memutuskan untuk menjadi seorang mualaf, ia merasa jika dirinya sempat jatuh dan hidup sangat susah.
“Disitu saya ngerasa kok hidup saya masuk Islam bukan malah makin enak, malah susah banget. Dulu pas masih Kristen hidup enak, banyak yang sayang, pada ngasih uangnya tetap. Kok kaya gini jadi mualaf,” beber Arnita saat dirinya merasa kesusahan.
Namun hal tersebut tidak membuat Anita goyah, untuk memperdalam ajaran Islam dan tetap istiqomah.
“Tapi Allah selalu membantu cukup, ini salah satu hikmah yang aku ambil. Memang Allah itu enggak akan ngasih yang lebih, ngasih yang kamu mau, tapi yang kamu butuhkan,” pungkasnya.
[wmh]