SESIBUK apa pun dirimu, jangan lalai dengan keluarga. Kita bisa mengambil teladan dari Rasulullah. Bagaimana beliau tetap bisa menyeimbangkan segala kesibukan yang ada dengan waktu kumpul bersama keluarga.
Baca Juga: Mengelola Cemburu dalam Keluarga
Sesibuk Apa pun Dirimu, Jangan Lalai dengan Keluarga
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin berkata,
الرسول صلى الله عليه وسلم على كثرة مشاغله وأنه إمام الأمة وسلطانها وحاكمها لا يهمل حق أهله؛ حيث يدور على تسع نسوة أو ثمان نسوة في كل يوم، وهذا لا شك أنه مما يجعله الله- سبحانه وتعالى- من البركة في عمر الإنسان، فإن كثيرًا من الناس يضيع عليه الوقت
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersamaan dengan banyaknya kesibukan beliau, beliau adalah imam, penguasa, dan hakimnya umat; beliau tidak lalai terhadap hak keluarganya.
Beliau mengelilingi istri-istrinya di setiap hari, hal ini tidak diragukan lagi termasuk dari keberkahan dalam usia seseorang karena kebanyakan manusia menyia-nyiakan waktunya.” ( Fath Dzī al-Jalāli wal Ikrām, jilid 4, hlm. 461).
Bagi yang memperhatikan perjalanan hidup Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentu akan mendapatinya sebagai kehidupan yang sangat indah; beliau adalah teladan umat ini, bersamaan dengan kesibukannya yang banyak, perhatian beliau sangat tinggi terhadap keluarganya. Berikut ini akan kami nukilkan sebagiannya:
1. Beliau membantu urusan istri-istrinya di rumah, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha beliau ditanya,
ما كانَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَصْنَعُ في أهْلِهِ؟ قَالَتْ: كانَ في مِهْنَةِأهْلِهِ، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلَاةُ قَامَ إلى الصَّلَاةِ.
“Apa yang dilakukan Nabi shallallahu’ alaihi wa sallam tatkala di rumah? Beliau menjawab, ‘Beliau berkhidmat membantu istrinya. Apabila masuk waktu salat, beliau menunaikan salat.” (al-Bukhari, no. 6039).
Di dalam riwayat lain Aisyah menjawab,
يخصِفُ نعلَهُ ، ويعملُ ما يعملُ الرَّجلُ في بيتِهِ . وفي روايةٍ : قالت : ما يصنَعُ أحدُكُم في بيتِهِ : يخصِفُ النَّعلَ ، ويَرْقَعُ الثَّوبَ ، ويَخِيطُ
“Beliau menjahit sandalnya, melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian di rumah.”
Dalam suatu riwayat beliau menjawab, “Sebagaimana yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian di rumahnya (yakni seperti)
memperbaiki sandalnya, menjahit, dan menambal bajunya’.” (Shahih al-Adabul Mufrad, no. 419).
Di dalam riwayat lain,
كان بشرا من البشر, يفلي ثوبه, ويحلب شاته, ويخدم نفسه
“Beliau manusia, sebagaimana manusia yang lain. Beliau membersihkan pakaiannya, memerah susu kambingnya, dan melayani dirinya sendiri.” (H.R. Ahmad, 6/256. Lihat Ash-Shahihah no. 671)
Subhanallah, alangkah rendah hatinya akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada keluarganya.
2. Beliau membangunkan anak dan menantunya untuk mengerjakan salat malam, disebutkan di dalam hadis sahih bahwa sahabat yang mulia Ali bin Abi Thalib bercerita,
أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمطَرَقَه وفاطمةَ بنتَ رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم ، فقال : أَلاَ تُصَلُّونَ ؟
“Bahwa Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ mendatangi dirinya dan Fathimah, putri Nabi, pada suatu malam, seraya berkata, ‘Tidakkah kalian berdua mengerjakan salat (malam)… ‘.” (al-Bukhari, 1127).
Salat malam hukumnya adalah sunah muakadah, maka bagaimana dengan ibadah wajib?! Tentu lebih lagi. Sungguh perhatian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangatlah besar kepada keluarganya.
Maka, perhatikanlah wahai saudaraku, sesibuk apa pun kita, jangan sampai kita menelantarkan keluarga, terutama dalam urusan agama mereka karena merupakan kewajiban bagi kita untuk menjaga mereka dari dahsyatnya api neraka. Sebagaimana yang Allah firmankan,
يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا وقودها الناس والحجارة عليها ملائكة غلاظ شداد (التحريم : ٦)
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras.” (At-Tahrim: 6).
Semoga bermanfaat. [Cms]
Abu Fudhail Abdurrahman bin Umar غفر الرحمن له
https://t.me/alfudhail