SEBUAH kisah yang menarik tentang dua orang, satu masuk surga dan satu lagi neraka karena seekor lalat. Hal tersebut berhubungan dengan tauhid.
Baca Juga: Surga yang Dibenci dan Neraka yang Disukai
Masuk Surga dan Neraka karena Lalat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻓِﻲْ ﺫُﺑَﺎﺏٍ , ﻭَﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻓِﻲْ ﺫُﺑَﺎﺏٍ، ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ : ﻭَﻛَﻴْﻒَ ﺫَﻟِﻚَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻣَﺮَّ ﺭَﺟُﻼَﻥِ ﻋَﻠَﻰ ﻗَﻮْﻡٍ ﻟَﻬُﻢْ ﺻَﻨَﻢٌ ﻻَ ﻳَﺠُﻮْﺯُﻩُ ﺃَﺣَﺪٌ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻘَﺮِّﺏَ ﻟَﻪُ ﺷَﻴْﺌًﺎ، ﻓَﻘَﺎﻟُﻮْﺍ ﻷَﺣَﺪِﻫِﻤَﺎ : ﻗَﺮِّﺏْ، ﻗَﺎﻝَ : ﻟَﻴْﺲَ ﻋِﻨْﺪِﻱْ ﺷَﻲْﺀٌ ﺃُﻗَﺮِّﺏُ، ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﻟَﻪُ : ﻗَﺮِّﺏْ ﻭَﻟَﻮْ ﺫُﺑَﺎﺑًﺎ، ﻓَﻘَﺮَّﺏَ ﺫُﺑَﺎﺑًﺎ ﻓَﺨَﻠُّﻮْﺍ ﺳَﺒِﻴْﻠَﻪُ ﻓَﺪَﺧَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ، ﻭَﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﻟِﻶﺧَﺮِ : ﻗَﺮِّﺏْ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻣَﺎ ﻛُﻨْﺖُ ﻷُﻗَﺮِّﺏَ ﻷﺣَﺪٍ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺩُﻭْﻥَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻓَﻀَﺮَﺑُﻮْﺍ ﻋُﻨُﻘَﻪُ ﻓَﺪَﺧَﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ
Ada seseorang yang masuk surga karena seekor lalat dan ada yang masuk neraka karena seekor lalat pula.
Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu bisa terjadi ya Rasulullah?”
Rasul menjawab, “Ada dua orang berjalan melewati sebuah kaum yang memiliki berhala, yang mana tidak boleh seorang pun melewatinya kecuali dengan mempersembahkan sesuatu untuknya terlebih dahulu.
Maka, mereka berkata kepada salah satu di antara kedua orang tadi, “Persembahkanlah sesuatu untuknya!”
Ia menjawab, “Saya tidak mempunyai apa pun yang akan saya persembahkan.”
Mereka berkata lagi, “Persembahkan untuknya walaupun seekor lalat!”
Maka, ia pun mempersembahkan untuknya seekor lalat. Mereka pun membiarkan ia untuk meneruskan perjalanannya, dan ia pun masuk ke dalam neraka.
Kemudian, mereka berkata lagi kepada seseorang yang lain, “Persembahkalah untuknya sesuatu!”
Ia menjawab, “Aku tidak akan mempersembahkan sesuatu apapun untuk selain Allah.
Maka, mereka pun memenggal lehernya, dan iapun masuk ke dalam surga.” (HR. Ahmad).
Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh Menjelaskan,
في هذا الحديث التحذير من وقوع في الشرك لأن الإنسان قد يقع فيه و هو لا يدرى أنه من الشرك الذي يوجب النار
“Dalam hadits ini terdapat peringatan keras agar tidak terjerumus dalam kesyirikan, karena manusia terkadang terjerumus dalam kesyirikan padahal ia tidak menyadarinya bahwa itu dapat memasukkan ke dalam neraka.” (Fathul Majid hal. 200)
Faedah-Faedah dalam Hadis
1. Pentingnya mempelajari tauhid agar bisa menguatkan aqidah dan keimanan kepada Allah Ta’ala.
2. Pentingnya mempelajari masalah kesyirikan agar bisa menjahuinya.
3. Memalingkan ibadah kepada selain Allah Ta’ala meskipun kecil terhitung syirik.
4. Syirik adalah dosa yang terbesar yang tidak diampuni Allah Ta’ala. Tidak ada cara mendapatkan ampunan kecuali bertaubat nasuha.
5. Kewajiban menjahui perkara-perkara yang menghantarkan kepada kesyirikan. Wallahu a’lam.
[Cms]
Al-Ustaz Agus Santoso, Lc., M.P.I. حفظه الله تعالى
https://t.me/bimbingansyariah