KANAN menunjukkan kemuliaan. Kiri sebaliknya sebagai kehinaan. Utamakan yang sebelah kanan, bukan yang kiri.
Salah satu akhlak mulia adalah mengutamakan yang kanan. Artinya, sebelah kanan selalu untuk hal-hal baik. Sementara kiri untuk yang sebaliknya.
Semua hal baik dalam hidup ini diawali dari yang kanan. Seperti makan minum dengan tangan kanan, pergi ke tempat baik diawali dari langkah kaki kanan, dan lainnya.
Sebaliknya untuk urusan yang kotor diawali dari yang sebelah kiri. Seperti, melangkah masuk toilet, beristinja dengan tangan kiri, dan lainnya.
Inilah di antara sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebaimana yang disampaikan Aisyah radhiyallahu ‘anha.
“Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menyukai memulai dari yang kanan: mengenakan sandal, menyisir rambut, dan dalam semua urusan yang utama.” (Muttafaqun ‘Alaih)
Dari sinilah Imam Nawawi rahimahullah mengajarkan sebuah kaedah dalam syariah. “…segala yang berhubungan dengan kemuliaan dan keindahan dianjurkan dimulai dari yang kanan, dan segala hal yang sebaliknya diawali dengan yang sebelah kiri.”
Allah subhanahu wata’ala juga menyebut penduduk surga dengan Ashabul Yamin atau kelompok kanan. Dan penduduk neraka dengan Ashabus Syimal atau kelompok kiri. (QS. Al-Waqi’ah)
Dengan kata lain, Allah dan RasulNya mengajarkan kita untuk memuliakan yang sebelah kanan, dan sebaliknya untuk yang kiri.
Seorang sahabat Nabi bernama Umar bin Abi Salamah radhiyallahu ‘anhu pernah mengisahkan masa kecilnya ketika dalam asuhan Nabi.
Beliau mengatakan, “Pernah suatu kali tanganku kesana kemari mengambil makanan yang ada di nampan. Lalu Nabi mengatakan kepadaku, ‘Hai Nak, ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan ambillah makanan yang berada di dekatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pelajaran lain juga pernah disampaikan Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma. Beliau pernah mendengar nasihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
“…jika seseorang dari kalian makan dan minum, maka makanlah dengan tangan kanan dan minum dengan tangan kanan. Karena setan makan dan minum dengan tangan kiri.” (HR. Muslim)
Ini menunjukkan bahwa setan selalu melakukan pembangkangan terhadap perintah Allah dan RasulNya. Salah satunya dengan makan dan minum menggunakan tangan kiri.
Jadi, bukan sekadar tentang kanan atau kiri yang menjadi perhatian. Tapi karena hal itu merupakan perintah Allah dan RasulNya.
Kita mungkin saja tidak pernah tahu kenapa hal ini Allah dan RasulNya perintahkan. Selalu ada hikmah di balik perintah memuliakan yang kanan ini.
Kalau dalam hal yang terasa sepele ini saja seseorang melakukan pembangkangan kepada Allah dan RasulNya, apalagi terhadap hal yang besar.
Utamakan selalu yang kanan, dan sebaliknya untuk yang kiri. [Mh]