HIBURAN bagi yang terzalimi adalah semua pasti ada balasannya. Allah pasti akan membalas orang-orang yang berlaku zalim terhadap kita.
Baca Juga: Aktris Bollywood Ini Lebih Memilih Allah dan Tinggalkan Industri Hiburan
Hiburan bagi yang Terzalimi
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
ولا تَحسَبَنَّ اللهَ غَافِلًا عَمَّا يَعمَلُ الظَّالِمُونَ.
“Janganlah kalian mengira bahwa Allah lalai terhadap apa yang dilakukan oleh orang-orang zalim.” (QS. Ibrahim : 42)
Maimun bin Mihron berkata :
هي تَعزِيَةٌ للمظلُومِ ووَعيدٌ للظالم
“Ayat di atas adalah hiburan untuk orang yang terzhalimi & ancaman bagi pelaku kezhaliman.” (Tafsir Ath-Thabari 13/703)
Rasul bersabda :
كلُّ ذنوبٍ يؤخِرُ اللهُ منها ما شاءَ إلى يومِ القيامةِ إلَّا البَغيَ، وعقوقَ الوالدَينِ، أو قطيعةَ الرَّحمِ، يُعجِلُ لصاحبِها في الدُّنيا قبلَ المَوتِ
“Setiap dosa akan diakhirkan (ditunda) balasannya oleh Allah selama yang Dia kehendaki hingga hari Kiamat, kecuali (dosa) dari perbuatan zhalim, durhaka kepada orang tua atau memutuskan tali silaturrahim, maka akan “disegerakan (hukumannya)” bagi pelakunya di dunia sebelum dia mati.” (HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, dengan tahqiq Imam al-Albani no. 591, hadits dari Bakkar bin Abdul Aziz dari ayahnya dari kakeknya)
الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ، أَعْظَمُ أَجْرًا مِنَ الَّذِي لَا يُخَالِطُ النَّاسَ وَلَا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ
“Mukmin yang bergaul dengan manusia dan bersabar dlm menghadapi gangguan mereka “lebih besar pahalanya” daripada mukmin yang tidak bergaul dengan manusia serta tidak bersabar dalam menghadapi gangguan mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 4032, Ahmad no. 5022, dan ath-Thabrani di dalam al-Mu’jamul Ausath no. 5953, serta al-Baihaqi no. 20669, hadits dari Ibnu Umar, Shahiihul Jaami’ no. 6651)
وَلَا ظُلِمَ عَبْدٌ مَظْلَمَةً فَصَبَرَ عَلَيْهَا إِلَّا زَادَهُ اللهُ عِزًّا
“Dan tidaklah seorang hamba terzhalimi dengan suatu kezhaliman, kemudian dia pun sabar menghadapinya, melainkan Allah “telah menambahkan kemuliaan kepadanya” (HR. At-Tirmidzi no. 2325 & juga Ahmad no. 18194, hadits dari Abi Kabsyah Amr bin Sa’ad al-Anmary, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 3024)
[Cms]
Ustaz Najmi Umar Bakkar
https://telegram.me/najmiumar