• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 26 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Resensi

Resensi Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liye

18/07/2022
in Resensi, Unggulan
Resensi Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liye

Foto: Pixabay

161
SHARES
1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

SELAMAT Tinggal adalah novel karya Tere Liye yang menyindir pelaku bisnis industri bajakan. Bisnis ini telah merebak di seantero negeri, bahkan konsumennya adalah orang-orang dari lapisan atas masyarakat, mahasiswa hukum, calon pegawai negeri hingga anak sekolah. Seolah sudah menjadi hal lumrah.

Walaupun hanya fiksi, ada kutipan yang cukup menjelaskan isi hati penulis buku.

Tere Liye mengungkapkan, “Tidak ada cara terbaik memahami seorang penulis selain dari keputusan-keputusan yang pernah ia buat.”

Seolah sedang menumpahkan kekesalannya terhadap pelaku bisnis industri bajakan. Pasalnya, Tere Liye adalah korban dari industri ini. Hampir semua novel yang ia tulis dapat ditemukan versi bajakannya.

Baca Juga: Beras Impor, Tere liye Anggap Pemerintah Lakukan Pembodohan

Resensi Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liye

Tokoh utama novel ini bernama Sintong Tinggal, ‘mahasiswa abadi’ di Universitas ternama negeri. Bekerja paruh waktu sebagai penjaga toko buku bajakan milik pakliknya.

Sebagai bayaran, ia dibiayai kuliah dan kebutuhan hidup selama merantau.

Tidak ada yang istimewa dari penampilan pemuda kampung yang tak lulus-lulus ini. Meskipun begitu, ia penulis yang kritis dan idealis.

Di awal-awal tahun perkuliahan, tulisannya yang tajam selalu lolos redaksi koran nasional. Sulit dibayangkan memang, seorang penulis tapi skripsipun tak beres-beres.

Suatu hari ia memutuskan untuk kembali menulis skripsi setelah kehabisan alasan untuk menghindari peringatan dekan.

Sutan Pane adalah bagian menarik dari kisah novel ini, sekaligus objek penelitian Sintong setelah beberapa kali ganti judul.

Bukan karena tidak cocok dengan judul-judul sebelumnya yang sempat ia ajukan, tapi hanya sebagai alasan untuk perpanjangan waktu.

Sutan Pane, penulis masyhur abad 20 yang tidak hanya kritis namun memiliki keteguhan prinsip. Tulisan-tulisannya memenuhi perdebatan intelektual masa itu.

Ia sering mendapat ancaman dari orang-orang yang merasa tersindir dengan tulisannya.

Namun, sebelum tragedi 1965 terjadi, ia menghilang tidak lagi menulis. Hingga saat ini namanya tak banyak dikenali. Kenapa? Itu pula yang sedang Sintong cari.

Buku ini mengajarkan tentang prinsip, kejujuran, penyelesalan. Tentang cinta juga tak luput diangkat dalam novel ini.

Tere Liye memang selalu punya banyak kejutan dalam novel-novelnya. Pesan-pesan kehidupan yang selalu relevan menjadi ciri khas tulisannya.

Selamat membaca, Sahabat Muslim. Kamu cukup mengeluarkan 72.000 untuk membeli novel ini. [Ln]

Tags: Resensi Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liye
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Cara Bertaubat dari Dosa Jariyah

Next Post

Menyembunyikan Kefakiran Diri

Next Post
Tentang Ibadah Kita di Sisi Allah

Menyembunyikan Kefakiran Diri

Tiga Langkah Membangun Sikap Positif

Tiga Langkah Membangun Sikap Positif

Ibu Cerdas Hukum bersama ChanelMuslim Selenggarakan Webinar Hukum dalam Rumah Tangga

Ibu Cerdas Hukum bersama ChanelMuslim Selenggarakan Webinar Hukum dalam Rumah Tangga

  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 – Culture: Then and Now

    Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    108 shares
    Share 43 Tweet 27
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7755 shares
    Share 3102 Tweet 1939
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3310 shares
    Share 1324 Tweet 828
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    486 shares
    Share 194 Tweet 122
  • Salimah Medan Menggelar Halalbihalal Akbar di Masjid Raya Aceh Sepakat

    113 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Resep Pastel Tutup, Ide Sajian Pagi Mengenyangkan

    137 shares
    Share 55 Tweet 34
  • Saya dan Kenangan 30 Tahun bersama TipTop Swalayan

    154 shares
    Share 62 Tweet 39
  • Polisi Selidiki Pelaku Pengancaman Bom ke 10 Sekolah di Depok, Jawa Barat

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Ketika Kepercayaan Dibangun dari Adab: Kisah Azmi Hanif, MC Wedding Muda Asal Bekasi

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    11081 shares
    Share 4432 Tweet 2770
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga