SELURUH keturunan Adam yang terlahir di bumi pernah bersumpah di hadapan Allah untuk menyembah kepada-Nya. Dalam sebuah riwayat dari Ubay bin Ka’bah, mengenai firman Allah,
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
‘Bukankah aku ini Tuhanmu?’ mereka menjawab: ‘Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi’. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)’
Atau agar kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?’ (Al-A’raf: 172-173)
Baca Juga: Perdebatan Nabi Adam dan Nabi Musa
Seluruh Keturunan Adam Pernah Bersumpah di Hadapan Allah Sebelum Terlahir di Dunia
Ia berkata: Maka pada hari itu seluruh keturunan Adam yang akan terlahir ke bumi hingga Hari Kiamat nanti dikumpulkan semuanya, mereka diberi bentuk, diberi ciri-ciri khas, kemudian diberikan pula kemampuan lalu dipersaksikan bagi mereka:
‘Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi’ dan seterusnya hingga akhir ayat. Lalu Allah berfirman, ‘Sesungguhnya sumpah dan janji kalian itu dipersaksikan oleh tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi, dipersaksikan pula oleh bapak kalian semua, Adam, agar Hari Kiamat nanti kalian tidak bisa lagi mengatakan,
‘Kami tidak mengetahui hal ini. Ketahuilah bahwa tidak ada Illah selain Aku, tidak ada Rabb selain Aku, maka janganlah kalian sekali-kali mempersekutukan Aku dengan apapun, dan Aku juga akan mengutus Rasul-Rasul-Ku kepada kalian untuk mengingatkan dan memperingatkan kalian atas janji dan sumpah itu, dan Aku juga akan menurunkan Kitab-Kitab suci bersama mereka.’
Lalu seluruh manusia berkata, ‘Kami bersaksi bahwa Engkau adalah Illah dan Rabb kami, tidak ada Rabb selain Engkau dan tidak ada Illah selain Engkau.’
Lalu ketika itu mereka juga menyatakan ketaatan mereka. Kemudian diangkatlah bapak mereka, Adam, ke atas, lalu ia memandangi mereka satu persatu, ia melihat ada di antara mereka yang kaya dan ada yang miskin, ada yang memiliki paras yang rupawan ada yang tidak, lalu ia berkata,
‘Ya Tuhanku, bolehkah aku meminta agar semua keturunanku Engkaku sama ratakan?’
Tuhan menjawab, ‘(Tidak karena) Aku ingin agar manusia bersyukur atas nikmat yang Aku berikan.’
Kemudian ia juga melihat di antara mereka terdapat para Nabi yang menerangi sekitarnya seperti lampu pijar, lalu mereka diambil sumpah yang khusus bagi diri mereka yang membawa risalah dan kenabian, inilah yang dimaksud dengan firman Allah,
“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.” (Al-Ahzab: 7)
Sumber: Qashash Al-Anbiyaa’ Oleh Ibnu Katsir. [Ln]