CINTA itu buta. Pepatah ini menunjukkan bahwa orang sedang jatuh cinta tidak lagi perhatian dengan sekelilingnya. Benarkah?
Sehari-hari, kita akrab dengan kata hobi. Hobi itu berasal dari bahasa Arab yang artinya cinta. Orang yang hobi atau mencintai sesuatu biasanya abai dengan yang lain.
Seluruh tentang dirinya habis untuk hobi. Seperti hobi mancing, hobi kuliner, hobi naik gunung, hobi otomotif, hobi traveling, hobi musik, dan lainnya.
Begitu pun cinta dalam arti menyukai lawan jenis. Kalau seorang pria jatuh cinta dengan seorang wanita, ia seperti tergila-gila dengan si wanita. Begitu pun wanita ketika jatuh cinta dengan seorang pria.
Kalau orang dengan cinta seperti ini, ia seperti merasakan bahwa dunia ini hanya mereka berdua. Yang lainnya ‘figuran’ saja.
Bayangkan jika seorang pria yang sudah beristri jatuh cinta dengan wanita lain. Maka, bencanalah untuk keluarga pria itu. Kecuali dengan cara yang dihalalkan Islam.
Lebih parah lagi dengan wanita yang sudah bersuami jatuh cinta dengan pria lain. Naudzubillah. Karena hal ini tidak akan pernah ada halalnya.
Cinta juga dalam arti idola terhadap sosok tertentu. Seperti terhadap bintang film, bintang musik, bintang olah raga, dan lainnya.
Orang-orang yang jatuh cinta dengan idolanya ini akan berbusana dan bertingkah mengikuti idolanya. Meskipun orang lain menganggapnya aneh.
Jadi, berhati-hatilah dalam jatuh cinta. Karena cinta bisa melalaikan. Seperti lalai tanggung jawab, lalai aturan, bahkan lalai terhadap ajaran Islam.
Kecuali, jatuh cinta kepada Allah subhanahu wata’ala. Dan, cinta dengan hal-hal yang juga dicintai Allah: RasulNya, ajaran Islam, dan lainnya.
Usahakan agar hati kita jatuh cinta dengan yang diridhai Allah. Karena di situlah ada cinta sejati. Bukan cinta yang melalaikan. [Mh]