Sebuah sekolah dasar dan Islamic Center di Dee Why pinggiran Sydney Utara telah menjadi target serangan berupa plakat ofensif, yang membawa pesan kebencian terhadap agama minoritas. Plakat berisi pesan kebencian itu sendiri dipasang pada saat anak-anak sekolah memperingati ‘harmony day’.
“Ini mengerikan melihat plakat kebencian itu ditempatkan di luar salah satu sekolah multikultural yang ada di pantai utara,” kata Jaksa Agung dan anggota parlemen Wakehurst Brad Hazzard kepada Australia Daily Telegraph pada hari Kamis, 19 Maret lalu.
“Bahkan lebih parahnya lagi plakat itu dipasang seminggu setelah sekolah merayakan Harmony Day,” tambahnya.
Hazzard mengomentari serangan Islamofobia terbaru di Australia yang menargetkan masjid Islamic Society Manly Warringah di South Creek Rd.
Plakat itu sendiri dipasang pada tiang telepon dengan tulisan: “Islam = terorisme” dan “Zona Bebas Syariah”.
At Dee Why Public School, children celebrating Harmony Day were confronted with signs saying: “Harmony Day is a racist attack on Australian Culture” and “Multiculturalism = division, hate and preference”.
Di sekolah dasar Dee Why, anak-anak merayakan Harmony Day dihadapkan dengan plakat yang bertuliskan: “Harmony Day adalah serangan rasis pada Budaya Australia” dan “Multikulturalisme = perpecahan, kebencian dan preferensi”.
Mengecam plakat yang ada di sekolah sebagai sesuatu yang menyedihkan, Hazzard juga memuji masyarakat Islam di Dee Why.
“Populasi Muslim lokal kami adalah orang yang sangat damai, saling hormat dan jelas mereka memiliki pandangan jauh lebih baik atas kehidupan daripada orang-orang yang menaruh plakat ini,” tandasnya.[af/onislam]