Surat Al-Ikhlas ayat 3 dan 4 berisi tentang keesaan Allah. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Selain itu, tidak ada satu pun di dunia ini yang serupa dengan Allah.
Baca Juga: Tafsir Surat Al-Ikhlas Ayat 1 dan 2, Allah Tempat Bergantung Segala Sesuatu
Tafsir Surat Al-Ikhlas Ayat 3 dan 4, Tidak ada yang Serupa dengan Allah
Allah ta’ala berfirman:
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
“Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan.” (Q.S. Al-Ikhlas: 3)
Faedah dari ayat ini:
1. Di antara makna ash Shamad di ayat sebelumnya adalah ayat ini, yaitu bahwa Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
2. Al Qur’an saling menafsirkan satu dengan lainnya.
3. Allah ta’ala tidak diciptakan, karena Dia lah satu-satunya Sang Maha Pencipta segala sesuatu.
4. Setan terkadang membisikan kepada benak kita untuk mempertanyakan: “Siapa yang menciptakan Allah?” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لا يزال الناس يتساءلون حتى يقال هذا خلق اللهُ الخلقَ ، فمن خلق الله ؟ فمن وجد من ذلك شيئا فليقل آمنت بالله
“Orang-orang akan ada saja yang bertanya-tanya, hingga akhirnya akan ada yang mempertanyakan: “Allah yang menciptakan makhluk, lalu siapa yang menciptakan Allah?” Siapa yang mendapati pikiran ini, maka ucapkanlah: “Aamantu billah“ (aku beriman kepada Allah)” (HR. Muslim).
5. Dianjurkan juga untuk ta’awwudz ketika muncul pikiran-pikiran kufur. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,
يأتي الشيطانُ أحدَكم فيقول من خلق كذا وكذا ؟ حتى يقول له من خلق ربَّك ؟ فإذا بلغ ذلك فليستعذ بالله ولينته
“Setan akan datang kepada salah seorang dari kalian lalu bertanya, “Siapa yang menciptakan ini dan itu?” Hingga akhirnya dia akan membisikkan pertanyaan: “Siapa yang menciptakan Rabb-mu?” Jika hal itu terjadi, hendaknya ber-ta’awwudz lah dan sudahilah (jangan ikuti pikiran tersebut)” (HR. Muslim).
6. Allah tidak melahirkan anak sebagaimana klaim orang Yahudi dan Nasrani. Mengatakan Allah punya anak itu berarti menyematkan sifat kekurangan pada Allah.
7. Allah ta’ala Maha Sempurna dalam kekayaan-Nya sehingga tidak butuh kepada anak atau pun istri.
Allah ta’ala berfirman:
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Dan tidak ada satupun yang semisal dengan Allah.” (Q.S. Al-Ikhlas: 4)
Faedah dari ayat ini:
1. Al kufuwu artinya al matsal, yang semisal. Ini tafsiran Abul Aliyah dan Ibnu Abbas. Sebagian ulama mengatakan, artinya: at taqdim wat ta’khir: yang mendahului dan mengakhiri.
2. Maka Allah ta’ala tidak ada yang semilsa dengan-Nya dan tidak ada yang mendahului Allah dan tidak ada yang mengakhiri-Nya setelahnya.
3. Mujahid menafsirkan al kufuwu artinya ash shahibah: partner yang menemani. Maka Allah tidak perlu dan tidak ada partner yang menemani-Nya dalam menguasai, mengelola dan mengatur alam semesta, demikian tidak ada yang membersamai yang berhak untuk diibadahi selain Allah.
4. Allah ta’ala tidak ada yang semisal dengan-Nya dalam nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya dan semua perbuatannya (Tafsir As Sa’di).
5. Surat Al Ikhlas ini berisi tentang akidah al asma was shifat, karena banyak menyebutkan nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya.
Wallahu a’lam. [Cms]
t.me/fawaidquran