Banyak orang yang terjebak pada gairah hubungan asmara sehingga sulit untuk berpikir kritis untuk menjalani pernikahan, akibatnya banyak yang merasa telah menikahi orang yang salah. Berikut ini ada lima cara agar kamu tidak menikahi orang yang salah dan menemukan orang yang cocok dan tepat:
1. Jangan Berasumsi yang Tidak Pasti
Jangan berasumsi bahwa kamu dapat mengubah seseorang setelah menikah. Bagaimanapun, tidak ada jaminan bahwa perubahan itu akan menjadi lebih baik.
Bahkan, seringkali menjadi lebih buruk. Jika kamu tidak dapat menerima seseorang apa adanya, maka jangan menikahinya.
Baca Juga: Barakallah, Terry Putri dan Derly Darmawan Resmi Menikah di New York
Cara Agar Tidak Menikahi Orang yang Salah
2. Pilihlah Karakter yang Cocok denganmu
Jatuh cinta seharusnya tidak menjadi satu-satunya alasan untuk menikahi seseorang. Sangat mudah untuk mengacaukan perasaan jatuh cintamu itu.
Pilihlah seseorang yang memiliki karakter dan sifat yang cocok denganmu. Jangan biarkan arus cinta yang semu membawamu menikah dengan orang yang salah.
3. Pahami Diri Sendiri
Dalam pernikahan kamu bisa tumbuh bersama atau tumbuh sendiri-sendiri dengan pasanganmu. Berbagi tujuan hidup yang sama akan meningkatkan peluangmu untuk tumbuh bersama.
Kamu harus tahu orang seperti apa ia dan apa yang ia sukai. Kemudian tanyakan pada dirimu, “Apakah kamu bisa menerimanya?”
Semakin spesifik kamu mendefinisikan diri sendiri, yaitu nilai-nilai, keyakinan, dan gaya hidup yang kamu pegang, maka semakin besar peluangmu untuk menemukan seseorang yang paling cocok.
Ingat, sebelum kamu memutuskan siapa yang akan berjalan bersamamu mengarungi kehidupan, kamu harus terlebih dahulu mengetahui tujuanmu.
4. Hindari Aktivitas Seksual/Fisik Sebelum Nikah
Ada hikmah yang luar biasa mengapa Allah memerintahkan kita untuk menahan diri dari hubungan seksual sebelum menikah, mencegah bahaya besar serta menjaga kesucian bagian yang paling diberkahi dari hubungan antara seorang pria dan seorang wanita.
Ketika kontak fisik dan aktivitas seksual terjadi sebelum waktunya, maka hal-hal penting seperti karakter, filosofi hidup, dan kecocokan menjadi terpinggirkan
Akibatnya, semuanya menjadi romantisme belaka dan sulit untuk mengingat hal-hal penting apa yang seharusnya dibicarakan.
Komitmen intelektual harus didahulukan sebelum komitmen emosional atau seksual.
5. Jangan Melempar Tanggung Jawab
Banyak orang membuat kesalahan dengan berpikir bahwa orang lain akan melengkapi mereka dan membuat hidup mereka lebih baik. Ini menjadi alasan mereka untuk menikah.
Orang gagal untuk menyadari bahwa jika mereka tidak bahagia sebagai seorang lajang, mereka akan terus sengsara ketika mereka menikah.
Jika saat ini kamu tidak bahagia dengan diri sendiri, tidak menyukai arah hidupmu yang sekarang, penting untuk mulai memperbaiki area-area kehidupanmu sebelum mempertimbangkan pernikahan.
Jangan membawa masalah ini ke dalam pernikahanmu dan berharap pasanganmu akan memperbaikinya.
Dengan memahami segala kemungkinan menikah dengan orang yang salah maka kamu akan menjalani pernikahan dengan seseorang yang bisa sama-sama berkembang dan saling mendukung. [Ln]