Sahabat Muslim, ada perbedaan dosa besar dan kecil. Kita sudah mengetahui bahwa ada dua jenis dosa, yaitu dosa besar dan dosa kecil. Namun, kita juga harus memahami pada kondisi apa suatu hal dikatakan dosa besar.
Baca Juga: Lelah Mencari Nafkah Bisa Menjadi Sebab Dihapuskannya Dosa
Perbedaan Dosa Besar dan Kecil
Para ulama banyak menyebutkan dhawabith (kaidah) dalam membedakan dosa besar dengan dosa kecil.
Di antara dhawabith dosa besar dan dosa kecil yang disebutkan para ulama adalah:
1. Dosa besar adalah yang disebutkan sebagai dosa besar oleh Allah dan Rasul-Nya
Semua dosa yang disebutkan secara tegas oleh Allah dan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sebagai dosa besar atau perbuatan yang membinasakan maka ini adalah dosa besar.
2. Dosa besar adalah setiap dosa yang diancam neraka, atau kemurkaan, atau laknat atau adzab
Dosa besar adalah dosa yang pelakunya diancam dengan adzab neraka, kemurkaan Allah atau laknat, serta pelakunya disifati dengan kefasikan.
3. Dosa besar adalah yang terdapat hukuman khusus
Termasuk dosa besar, perbuatan yang dilarang oleh syariat dan digandengkan dengan sebuah hukuman tertentu, tidak sekedar dilarang.
4. Dosa yang dinafikan pelakunya dari keimanan atau dari umat Nabi
Dosa besar adalah dosa yang pelakunya dikatakan tidak beriman atau dianggap bukan bagian dari umat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.
5. Dosa yang terdapat hukuman hadd-nya
Syaikh Muhammad bin Ibrahim menjelaskan: “Dosa besar adalah dosa yang diancam dengan kemurkaan Allah, atau laknat, atau digandengkan dengan suatu hukuman di dunia, atau dengan suatu adzab di akhirat” (Fatawa war Rasail, 2/54).
Beda dosa besar dengan dosa kecil adalah, dosa kecil bisa diampuni oleh Allah dengan istighfar dan melakukan amalan-amalan shalih.
Sedangkan dosa besar tidak demikian, pelakunya harus bertaubat dengan taubat nasuha. Al Imam An-Nawawi menjelaskan:
أَنَّ الذُّنُوبَ كُلَّهَا تُغْفَرُ إِلَّا الْكَبَائِرَ فَإِنَّهَا لَا تُغْفَرُ … قَالَ الْقَاضِي عِيَاضٌ هَذَا الْمَذْكُورُ فِي الْحَدِيثِ مِنْ غُفْرَانِ الذُّنُوبِ مَا لَمْ تُؤْتَ كَبِيرَةٌ هُوَ مَذْهَبُ أَهْلِ السُّنَّةِ وَأَنَّ الْكَبَائِرَ إِنَّمَا تُكَفِّرُهَا التَّوْبَةُ أَوْ رَحْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى وَفَضْلُهُ
“Semua dosa akan diampuni (karena amalan tersebut) kecuali dosa besar. Adapun dosa besar tidak diampuni (dengan sebatas amalan tersebut) … Al-Qadhi Iyadh mengatakan bahwa yang disebutkan dalam hadits, yaitu keyakinan bahwa dosa-dosa akan diampuni selama bukan dosa besar, ini adalah keyakinan Ahlussunnah.
Dan dosa besar itu hanya dapat dihapuskan dengan taubat atau dengan rahmat dari Allah Ta’ala dan keutamaan dari Allah.” (Syarah Shahih Muslim lin Nawawi, 3/112).
[Cms]
t.me/fawaid_kangaswad