USTAZ Bachtiar Nasir (UBN) mengajak umat untuk menghidupkan malam ke-27 Ramadan. Ia mengungkapkan keutamaan malam ke-27 Ramadan yang disebut banyak hadis sebagai Lailatul Qadar.
Hal ini disampaikan UBN pada program Munajat dari Tanah Suci edisi Selasa (26/4/2022) yang disiarkan langsung dari Makkah dan tayang di berbagai kanal media.
Dikatakan UBN, bahwa riwayat-riwayat hadis menjelaskan Lailatul Qadar terjadi pada 10 hari terakhir Ramadan dan terjadi di malam-malam ganjil.
“Malam 21, malam 23, malam 25. Namun dalam bahasan-bahasan fiqih yang menjadi primadona, termasuk hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam disebutkan Lailatul Qadar terjadi pada malam 27. Banyak riwayat hadis,” kata UBN.
UBN kemudian menyitir hadits riwayat Imam Ahmad dengan isnad yang sahih.
Baca Juga: Umrah bersama Ustaz Bachtiar Nasir, Jemaah Auto Baca Qur’an
Ustaz Bachtiar Nasir Ajak Umat Menghidupkan Malam ke-27 Ramadan
Dari Ibnu Umar radhiallahu anhu berkata Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, barangsiapa yang berburu Lailatul Qadar, hendaklah ia memburunya atau mencarinya pada malam ke-27.
“Memang banyak sekali riwayat yang sahih yang masyhur yang menjelaskan bahwa terjadinya pada malam 27. Dan ini juga yang menjadi sebab, kenapa Masjidil Haram puncaknya itu adalah malam ke-27,” ungkap UBN.
Terkait perbedaan waktu di setiap tempat atau negara, UBN menjelaskan malam ganjil dan genap merupakan persepsi setiap masyarakat, kapan memulai berpuasa.
Misalnya di Indonesia, terjadi perbedaan awal Ramadan.
“Lailatul Qadar itu terjadi waktu malam di setiap tempat yang berbeda-beda, namun tentu ukuran waktu itu sangat terkait dengan ukuran tempat. Tidak mungkin Lailatul Qadar terjadi pada siang hari,” jelas alumni Universitas Islam Madinah ini.
Selain itu, UBN menyampaikan hadis riwayat Muslim dan Ahmad, Abu Dawud serta Tirmidzi dalam sahihnya.
Dari sahabat Ubay bin Ka’ab, bahwa Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk menghidupkan malam-malam Ramadan dengan shalat.
Ubay bin Ka’ab menyaksikan itu pada malam ke-27, dan di antara tanda-tanda Lailatul Qadar itu bahwa matahari bersinar berwarna putih pada pagi harinya.
“Kenapa berwarna putih? Ibnu Qayyim pernah menjelaskan soal ini. Wallahualam bissawab katanya, karena para malaikat yang semalam turun yang mengawal urusan-urusan yang sangat penting pagi harinya sedang naik sehingga partikel-partikel cahaya malaikat lah yang mendominasi di sinar pagi pada hari itu,” ungkap UBN.
Untuk itu, pada Rabu (27/4/2022) yang merupakan malam ke-27 Ramadan sesuai penetapan pemerintah Arab Saudi, UBN mengajak umat mensyiarkan kekhususan malam ke-27.
“Hari ini kita Insyaallah akan mengambil syiar malam 27 dengan judul Munajat Dunia di malam Lailatul Qadar, malam 27 dan mudah-mudahan sudah ada beberapa tokoh yang siap untuk bergabung dengan kita,” jelas UBN.
Program ini, lanjut UBN, bertujuan menyemangati umat menghidupkan malam ke-27 Ramadan. Sebagaimana ramai dan semaraknya di Masjidil Haram.
“Jangan lupa sahabat untuk mengingatkan sahabat-sahabatnya untuk mengikuti munajat spesial Lailatul Qadar pada malam ke-27,” ujar UBN.
Untuk diketahui, Podcast UBN bersama Tabung Infaq menayangkan program Munajat dari Tanah Suci.
Tingginya animo titip doa dari penonton di Indonesia kepada UBN di tanah suci, akan ditingkatkan pada malam 27 Ramadan.
Rencananya, Munajat dari Tanah Suci akan diikuti oleh para ulama dan jamaah dari berbagai belahan dunia, berbagai negara, dan disiarkan di berbagai media di Indonesia.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti, bisa bergabung lewat Zoom meeting. Link Zoom bisa didapatkan bebas di Telegram Group UBN Podcast.[ind]