Chanelmuslim.com – Saat perang Badar, perang besar pertama kaum muslim melawan kafir Quraisy Bilal berhadapan dengan mantan majikannya.
Di dalam pertempuran sengit itu banyak sekali sesama saudara sedarah harus saling berhadapan. Beberapa orang pasukan muslim menahan pedangnya agar tidak mengenai saudara-saudara mereka dari pihak Quraisy.
Namun beberapa pahlawan yang imannya telah begitu kuat tidak lagi peduli dengan siapa mereka berhadapan. Mereka menyadari apabila mereka baru melepaskan kesempatan untuk merobohkan musuh di hadapannya. Musuh itu bisa membunuh tentara Islam yang lain. Padahal, saudara Muslim itulah yang seharusnya mereka bila melebihi saudara sedarah.
Baca Juga: Kisah Bilal bin Rabah dan Siksaan Keji yang Dialaminya
Ketika Bilal Berhadapan dengan Umayah
Umar Bin Khattab berhadapan dengan pamannya sendiri dan berhasil membunuhnya.
Ali Bin Abi Thalib berhasil membunuh beberapa orang saudaranya.
Abu Ubaidah bin jarrah berhadapan dengan ayahnya. Abu Ubaidah mencoba mengingatkan agar ayahnya pergi menjauh, tapi sang ayah malah berdiri menghadangnya dengan pedang terhunus. Mereka kemudian bertarung dan Abu Ubaidah berhasil mengalahkan ayahnya sendiri.
Bilal bin Rabah menemukan bekas majikannya Umayyah bin khalaf yang dahulu pernah menyiksanya habis-habisan.
Bilal mendekat dengan cepat. Melihat mata bilal yang menatapnya dengan sangat tajam, Umayyah ketakutan. Kemudian, ia meminta perlindungan seorang sahabat Rasulullah SAW. Abdurrahman bin Auf.
Di Mekkah dulu Abdurrahman adalah sahabat baik Umayyah. Abdurrahman pun melindungi Umayyah dan hendak menjadikannya tawaran perang yang sudah menyerah. Namun, Bilal memprotes sambil berteriak,”Saudara-saudara muslim! ini dia Umayyah bin khalaf, si Gembong kekafiran!”
Orang-orang yang dahulu pernah disiksa Umayyah berlari mendekat. Mereka memprotes tindakan Abdurrahman bin Auf.
“Tidak akan selamat aku jika Umayyah masih hidup!” demikian tekad kuat Bilal.
“Akhirnya, Umayyah menerima tantangan Bilal untuk berduel, Keduanya bertarung dengan pedang terhunus. Bilal berhasil menusukkan pedang ke celah baju besi Umayyah dan mengalahkan musuhnya itu. (w)
Sumber: Sirah Nabawiyah, Syaikh Syaofurrahman Al Mubarakfury