ChanelMuslim.com – Beberapa pengikut Rasulullah yang pertama berasal dari kalangan miskin dan lemah. Ajaran Islam yang melarang penindasan membuat banyak budak dengan segera menjadi seorang Muslim. Namun, jika petinggi mereka tahu akan hal ini, para budak itu dipaksa harus memilih, kembali menyembah berhala atau disiksa habis-habisan. Salah satu sahabat yang mengalami siksaan yang keji adalah Bilal bin Rabah.
Bilal merupakan sahabat Nabi Muhammad saw dari golongan ras Afrika (Habasyi). Ketika itu, keislaman Bilal belum banyak diketahui orang. Karena ia diketahui memeluk Islam oleh majikannya, Bilal pun mendapat siksaan yang sangat berat. Siksaan yang diterimanya jauh lebih berat dibandingkan dengan ujian yang diterima umat Islam lainnya.
“Lemparkan dia dan baringkan tubuhnya di atas pasir!” raung Umayyah bin Khalaf Al Juhmi.
Rupanya, ia sangat murka mengetahui seorang budaknya, Bilal bin Rabah, menjadi pengikut Rasulullah. Lebih murka lagi, ketika ia tahu bahwa Bilal, si pemuda hitam itu, lebih memilih menghadapi siksa dan membangkang kehendaknya daripada harus keluar dari agama barunya itu.
Orang-orang suruhan Umayyah membuka seluruh baju Bilal. Kemudian, budak malang itu ditelentangkan di atas padang pasir yang panasnya begitu menyengat saat matahari berada di atas kepala.
“Budak jelek, engkau akan diperlakukan seperti ini hingga engkau mati atau engkau mengingkari Muhammad dan kembali menyembah Lata dan Uzza!”.
Keislaman Bilal tidak pernah goyah bahkan di saat penyiksaan yang terberat sekali pun. Bilal tetap berseru, Ahad, Ahad, Ahad (Allah satu, Allah satu, Allah Esa). Orang kafir Quraisy memaksa Bilal untuk memuja berhala Latta dan Uzza. Namun, Bilal hanya menjawab Allahu Ahad (Allah Maha Esa).
“Letakkan batu besar di atas dadanya!” raung Umayyah.
Bilal merasa dadanya hampir remuk dan terasa sesak sekali sehingga nyaris ia tidak dapat lagi bernapas atau pun bersuara, tetapi ia tetap melantunkan kalimat juangnya. “Ahad! Ahad! Ahad!”
Suatu hari, Abu Bakar lewat selagi orang-orang Quraisy berbuat seperti itu terhadap Bilal. Abu Bakar membeli Bilal dengan seorang pemuda berkulit hitam, ada yang berpendapat Abu bakar membelinya dengan 7 uqiyah atau 5 keping perak lalu memerdekakannya.
Ammar bin Yasir budak Bani makhzum, masuk Islam bersama ibu dan bapaknya orang-orang musyrik yang dipimpin Abu Jahal menyeret mereka ke tengah padang pasir yang panas membara lalu menyiksanya. Nabi Saw lewat selagi mereka disiksa, beliau bersabda,” Sabarlah wahai keluarga Yasir, sesungguhnya tempat yang sudah dijanjikan bagi kalian adalah surga.”
Yasir meninggal dunia dalam penyiksaan itu, dan ibu Ammar, Sumayyah, ditikam Abu Jahal dengan menggunakan tombak sehingga meninggal dunia, dialah wanita pertama yang mati syahid dalam Islam. Sementara, Amar yang masih hidup harus menghadapi penyiksaan yang lebih menyakitkan lagi, sebuah batu diletakkan di dadanya dan sebagian tubuhnya yang lain dibenamkan dalam pasir yang sangat panas membara.
Seperti Bilal, Khalid bin Sa’id termasuk orang-orang pertama yang beriman. Khalid adalah orang kelima yang masuk Islam. Ia bermimpi akan jatuh ke jurang api, tapi diselamatkan oleh seseorang yang ternyata ia adalah Rasulullah.
Setelah melihat Umayyah menyiksa Bilal sedemikian kejam, para pemilik budak dan pembesar Quraisy yang lain ikut menyiksa para budak mereka yang ketahuan memeluk agama Islam. Beragam siksaan sangat kejam ditimpakan kepada para pemeluk Islam pertama itu. Siapapun yang diketahui masuk Islam pasti akan mendapat penyiksaan.
“Hukuman apa yang harus kutimpakan kepada budak pembangkang ini, Tuan?” tanya algojo.
Sang Tuan tersenyum sinis, “Cambuk dia sampai tanganmu tidak mampu lagi!”
Algojo melaksanakan tugasnya dengan patuh. Suara lecutan cambuk disertai erangan orang terdengar dari detik ke detik. Setiap lecutan membuat rasa sakit lebih perih dari lecutan sebelumnya. Sebagian orang yang kuat bertahan hingga pingsan. Sebagian yang lain gugur karena tidak kuat menahan derita.
Lebih dari itu, ternyata bukan hanya cambuk yang bicara.
“Buka pakaiannya!” perintah seorang bangsawan kepada tukang pukulnya.
Beberapa budak Muslim yang malang itu segera saja menjadi tidak berbaju.
“Pakaikan mereka pakaian besi yang ketat menempel di kulit!” seringai sang bangsawan.
Para tukang pukul segera menurut.
“Sekarang, bakar baju besi yang telah dikenakan itu!” seru bangsawan dengan buas.
Jerit kesakitan budak-budak Muslim itu amat memilukan karena baju besi yang dibakar itu menghanguskan seluruh kulit tubuh mereka.
Ummu Ubais dan Zinnirah adalah dua perempuan Muslim yang disiksa sampai jadi buta. Orang-orang Quraisy mengejek dengan mengatakan bahwa kebutaan itu disebabkan mereka dikutuk berhala.
Akan tetapi, dengan izin Allah, keduanya kemudian dapat melihat lagi sehingga orang-orang Muslim dapat membalas ejekan orang-orang kafir.
Abu bakar membeli sebuah budak yang masuk Islam untuk memerdekakan mereka, sebagaimana telah memerdekakan Bilal dan Amir bin Fuhairah.[ind/Walidah]
Bersambung