ChanelMuslim.com – Tafsir Surat Al-Kafirun ayat 1 menjelaskan tentang makna dari orang kafir itu. Selain itu, surat ini juga menerangkan pada kita terkait toleransi. Sebagai Muslim, tentunya baik untuk memiliki sikap tersebut. Namun, jangan sampai kita bertoleransi terhadap masalah akidah.
Baca Juga: Jumlah Maksimal Rakaat Shalat Dhuha
Tafsir Surat Al-Kafirun Ayat 1, Tidak Ada Toleransi dalam Masalah Akidah
Allah ta’ala berfirman:
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
Katakanlah: “Wahai orang-orang kafir.”
Faedah dari ayat ini:
1. Al kufru secara bahasa artinya tertutup. Orangnya disebut “al kafiru”. Secara istilah, al kufru atau kufur artinya tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Maka orang kafir artinya orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
2. Ayat ini menunjukkan bahwa istilah “kafir” atau “orang kafir“ adalah istilah Al Qur’an, dan merupakan firman Allah, dan sebutan Allah bagi orang-orang yang tidak beriman. Maka tidak layak kita alergi terhadap istilah ini.
3. Boleh bagi kita menyebut non Muslim dengan sebutan kafir, karena ini Allah contohkan dan perintahkan dalam Al Qur’an. Namun boleh juga menyebut non-Muslim.
Seperti dalam firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ
“Wahai orang-orang beriman, janganlah kalian menjadikan orang kepercayaan dari kalangan selain kalian (non Muslim).” (QS. Al Imran: 118).
Dan istilah-istilah ini kita gunakan sesuai dengan maslahat-mudharat.
4. Ayat ini turun ketika orang-orang musyrikin mengatakan:
يا محمد [ هلم فاتبع ] ديننا ونتبع دينك ونشركك في أمرنا كله ، تعبد آلهتنا سنة ونعبد إلهك سنة ، فإن كان الذي جئت به خيرا كنا قد شركناك فيه وأخذنا حظنا منه ، وإن كان الذي بأيدينا خيرا كنت قد شركتنا في أمرنا وأخذت بحظك منه
“Wahai Muhammad ayo ikuti ajaran agama kami. Dan kami akan mengikuti ajaran agamamu. Dan kami akan gabungkan urusan agama kita.
Engkau menyembah tuhan-tuhan kami selama 1 tahun. Dan Kami akan menyembah Allah semata selama 1 tahun. Ajaran agamamu yang baik-baik, kami akan lakukan dan ambil bagian di sana.
Dan ajaran agama kami yang baik-baik, engkau juga akan lakukan dan ambil bagian di sana.” (Tafsir Al Baghawi).
Kemudian turunlah surat Al Kafirun yang menolak ajaran orang musyrikin ini.
5. Maka dalam Islam tidak ada toleransi dalam masalah ajaran agama baik dalam masalah akidah maupun ibadah.
Selain itu, tidak dibenarkan adanya sinkretisme (percampuran ajaran-ajaran agama), dan semua ini adalah perbuatan kufur kepada Allah.
Wallahu a’lam. [Cms]
@fawaidquran