Chanelmuslim.com – Perdagangan yang Menguntungkan Saat Melepas Satu Kebun
Apa yang akan kita lakukan saat ada seorang alim atau seorang guru berkata pada kita untuk memberikan satu pohon buah yang tengah lebat berbuah? Dan yang meminta pohon itu adalah seseorang yang tak begitu kita kenal, lalu tiba-tiba saja ia mengaku bahwa pohon itu adalah pohon miliknya. Guru kita lantas memberi nasihat untuk melepaskannya saja. Kita tentu ragu bahkan akan memberikan banyak pertanyaan dan meminta pembuktian bukan?
Berbeda dengan Abu Dahdah. Ia justru bersedia membeli satu pohon dan ditukarkannya dengan satu kebun miliknya, kemudian ia berikan pohon itu pada orang yang mengakuinya sebagai pohon miliknya.
Diriwayatkan dari Tsabit bin al-Bunani dari Anas bahwasanya seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, Fulan mengakui pohon kurma sebagai miliknya, padahal pohon itu ada dalam kebun saya.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan supaya dia memberikan pohon itu kepadanya. Nabi bersabda, “Berikan kepadanya, kamu akan mendapatkan ganti pohon kurma di surga.” Sayang sekali, lelaki itu tidak mau mengikuti saran Nabi.
Baca Juga: Kebun Edukasi Lampung Selatan
Perdagangan yang Menguntungkan Saat Melepas Satu Kebun
Tiba-tiba Abu Dahdah datang dia berkata, “Juallah pohon kurmamu kepadaku, aku tukar dengan kebunku.” Dia menyetujuinya. Lalu Abu Dahdah menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, aku telah membeli pohon kurma itu, aku bayar dengan kebunku. Sekarang pohon kurma itu aku berikan kepadamu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Alangkah banyaknya tandan kurma yang harum baunya milik Abu Dahdah di surga kelak.” Rasulullah mengucapkan kalmiat tersebut berulang kali.
Abu Dahdah kemudian menemui isterinya, dia berkata, “Wahai Ummu Dahdah, infakkan hartaku, aku telah membelinya dengan pohon kurma di Surga.” Isterinya menjawab, “Alangkah beruntungnya jual beli (perniagaan) itu.” atau dia mengucapkan dengan kalimat yang sejenisnya.
Beginilah orang yang telah memiliki keyakinan dan keimanan yang kuat. Ia rela menggadaikan harta miliknya yang terbaik hanya karena sebuah jaminan pembalasan di surga. Inilah inspirasi perdagangan yang senantiasa tak merugi. (w)
Sumber: http://kisahmuslim.com/2264-perdagangan-abu-dahdah.html