PENARI cilik di pacu jalur Kuantan Singingi (Kuansing), Riau jadi sorotan dunia beberapa hari terakhir. Salah satunya sosok yang menjadi perhatian adalah Rayyan Arkan Dikha.
Mengenakan pakaian adat Kuansing berwarna hitam dengan penutup kepala dan kacamata lebar, Dikha dengan sangat percaya diri berdiri di ujung jalur, sampan panjang yang diadu pada pacu jalur. Dia berjoget dengan gaya yang yang khas, memimpin pedayung dewasa di belakangnya.
Gerakannya ditiru warganet dunia. Mulai dari pemain sepak bola Eropa, pesohor luar negeri, hingga Luna Maya.
Baca juga: Tradisi Pacu Jalur Riau Mendunia jadi Sorotan Netizen Internasional
Penari Cilik di Pacu Jalur Kuansing Riau jadi Sorotan Dunia
Dikha ternyata aktif menari di pacu jalur belum lama, baru tiga tahun silam. kepiawaian menjaga keseimbangan badan di ujung jalur sembari berjoget bukan didapatkan begitu saja. Dikha rajin berlatih. Dia mengasah kemampuan itu bersama anak pacuan.
Dikha biasa latihan sepekan tiga kali untuk mengasah skill menjadi anak joki saat jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo berpacu.
Bakat menari itu sepertinya turunan dari sang ayah dan keluarga besar. Ayahnya bernama Jufriono (40) juga atlet pacu jalur.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jufriono tercatat sebagai anak pacuan dari jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo yang saat ini ditunggangi Dikha. Bakat mendayung itu sudah dikuasai Jufri sejak remaja.
Menurutnya wajar bakat itu menurun pada sang anak. Sebab, Dikha juga belajar menari secara otodidak saat ikut dalam pacu jalur.
Dikha tinggal Kari, Juanta Singingi. Dia siswa dan sekolah di SD 013 Desa Pintu Gobang, Kari. Dia lahir pada 28 Desember 2014, kini berusia 11 tahun. [Din]