ADA syarat diterimanya ibadah oleh Allah. Dengan ibadah, kita membuktikan kepada Allah bahwa kita tunduk dan taat kepadanya. Kita juga butuh kehadiran Allah dalam kehidupan ini.
Ibadah tidak boleh sembarang dilakukan, ada syarat yang harus dipenuhi. Selain itu, ibadah yang bersifat mahdha atau murni, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah Allah tetapkan.
Hukum ibadah pada asalnya adalah haram, dalam arti lain ibadah berubah hukumnya menjadi wajib maupun sunnah ketika Allah telah memberikan perintah.
Jika Allah tidak memeritahkan, maka kita tidak boleh asal-asalan membuat ibadah sendiri.
Baca Juga: Syarat-Syarat Bolehnya Melakukan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
2 Syarat Diterimanya Ibadah Kita
Adapaun syarat diterimanya ibadah adalah sebagai berikut:
1. Disertai niat
Niat menjadi penentu utama diterima atau tidaknya suatu amalan. Niat itulah yang membedahkan, apakah kita beribadah untuk Allah atau untuk menyekutukannya.
Terlepas perbedaan pendapat tentang pelafalan niat, ada yang berpendapat niat cukup di dalam hati ada pula yang harus diucapkan, niat tetap harus ada saat beribadah.
Ada tidaknya suatu perbuatan ditentukan oleh ada atau tidaknya niat, demikian pula dengan ibadah.
2. Disyariatkan oleh Rasulullah
Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabdah, “Barangsiapa melakukan suatu amal yang tidak didasarkan kepada perintah (tuntunan) kami, maka ia tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa ibadah harus sesuai dengan ketentuan Allah yang disampaikan melalui rasul-Nya.
Oleh karena itu, penting kita mengetahui ibadah yang kita lakukan ini sudah sesuai dengan ajaran Rasulullah atau tidak.
Demikian pula dengan caranya, harus sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah. Jika tidak, maka sama saja kita membuat syariat baru atas dasar kemauan sendiri.
Kedua syarat di atas harus dipenuhi secara bersamaan, tidak boleh hanya salah satu saja, baik secara konsep maupun implementasinya. [Ln]