PERSIS di ujung tikungan Jalan Penghulu, Desa Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tampak bangunan masjid yang mencolok dengan dominasi warna coklat tuanya.
Masjid Sijuk, surau yang sudah berusia lebih dari dua abad ini masih berdiri kokoh, mempertahankan desain awalnya sejak dibangun pada awal abad ke-19 Masehi.
Tidak ada yang tahu pasti, siapa pembuat masjid itu. Namun, sebuah poster di dinding Masjid Sijuk, yang menerangkan sejarah masjid.
Masjid Sijuk yang diberi nama Masjid Al-Ikhlas ini merupakan satu-satunya masjid yang masih ada dari empat masjid pertama di daerah Kecamatan Membalong.
Baca juga: Solidaritas Antaragama, Masjid Bersejarah di Arizona Kembali Pulih
Masjid di Belitung Berusia Lebih dari Dua Abad dan Masih Berdiri Kokoh
Jaenudin, pemandu perjalanan sekaligus warga lokal Sijuk, mengatakan bahwa masjid ini ditopang oleh empat pilar tiang utama dari kayu yang hanya tumbuh di daerah hutan bakau.
Sementara itu, dinding masjid terbuat dari papan dan atapnya terbuat dari sirap. Sirap yaitu bahan tipis kayu ulin yang berasal dari Pulau Kalimantan.
Dalam poster tertulis, Masjid Sijuk dibangun oleh seorang bernama Tuk Dong yang kabarnya merupakan seorang penyebar agama Islam dari Kalimantan.
Namun, ada pula yang mengatakan bahwa masjid dibangun oleh dua orang bersaudara dari negeri China.
Satunya membangun masjid, sedangkan satunya lagi membangun kelenteng. Adapun Kelenteng Sijuk dibangun dua tahun lebih awal dari Masjid Sijuk, tepatnya tahun 1815.
Selama berdiri, Masjid Sijuk sempat direnovasi tahun 1948 dan 1970. Pada 1948, ada penambahan dinding penyekat, sehingga masjid terbagi menjadi ruang tertutup dan terbuka tanpa dinding.
Pada renovasi tahun 1970, dilakukan untuk penggantian atap dan seng tanpa mengubah bentuk asli masjid yang sesungguhnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pada tahun 1980, masjid ini sempat ditelantarkan sebab tempat ibadah telah dipindahkan ke masjid yang lebih besar, yakni Masjid Al-Muhajirin yang juga berada di daerah Sijuk.
Hingga akhirnya di tahun 1999, masyarakat Dusun Ulu bermusyawarah untuk memperbaiki dan mempergunakan kembali masjid yang sempat ditinggalkan hampir 20 tahun ini.
Orang-orang Sijuk beraktivitas di masjid baru yang lebih besar karena jemaah semakin banyak. Setelah belasan tahun di masjid baru, orang-orang Sijuk memilih menggunakan lagi Masjid Al-Ikhlas sampai sekarang.
Masjid Al-Ikhlas Sijuk berlokasi di Jalan Penghul, Sijuk, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Sebagai tempat ibadah, masjid ini buka 24 jam. Saat berkunjung, kenakan pakaian santun dan tertutup. [Din]