Standar Cantik Bagi Seorang Muslimah
CANTIK itu elok adab dan tinggi ilmu. Yang berwajah cantik, ini ciptaan Allah. Yang tidak berwajah cantik, ini juga ciptaan Allah. Lalu?
Yang cantik tidak boleh sombong. Bangga seolah-olah kecantikan itu hasil usahanya. Lalu berbuat sesuka hati.
Yang tidak cantik , janganlah ‘minder’ tidak percaya diri. Lalu melakukan berbagai cara hingga operasi mengubah wajah asli.
Baca Juga: 8 Manfaat Buah Stroberi untuk Kecantikan
Standar Cantik Bagi Seorang Muslimah
Sadarlah bahwa Allah yang menciptakan manusia dalam rahim Ibunya sesuai kehendakNya.
‘Huwalladzi yushawwirukum fil arhaami kaifa yasyaa,laa ilaaha illa huwal ‘aziizul hakiim’ (Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana yang dikehendaki-Nya. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah), melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana). (QS Ali Imran: 6)
Keberadaan manusia di dunia ini merupakan kehendak Allah. Tujuannya adalah untuk beribadah kepada-Nya. Adapun rupa-rupa bentuk manusia justru sebagai bukti akan kekuasaan Allah.
Seharusnya kecantikan bagi seseorang menjadikan ia bersyukur dan patuh pada kehendak sang Maha Pencipta. Sungguh beruntung mereka yang diberi anugrah cantik. Tidak pernah meminta untuk lahir ke dunia apalagi dikasih bentuk sempurna.
Suka atau tidak suka ia menikmati kehidupan di dunia ini.
Ingatlah, yang cantik dan yang tidak cantik kelak akan tua dan punah kembali ke tanah. Lalu apa yang akan dibanggakan ?
Demikianlah Islam menuntun kita agar tidak salah jalan. Sembahlah Allah Tuhan yang menciptakan kamu dan berbuat baiklah pada orang lain. (QS Al Hajj : 77)
Amal inilah yang akan menyelamatkan perjalanan abadi manusia pasca kematian.
“Kecantikan seseorang terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu”, demikian wasiat Buya Hamka.
Rabbana dzalamna anfusana wa in lam taghfirlana wa tarhamna lanakunanna minal khaasiriin.
Catatan Ustadzah Wiwi Wirianingsih