PUJIAN berdampak positif dan diperlukan dalam menjaga keharmonisan hubungan suami istri, karena dapat menyenangkan perasaan pasangan.Juga dibutuhkan dalam proses pendidikan anak karena bisa menjadi motivasi baginya dan dapat mengingatkan bahwa ia memiliki keistimewaan dalam dirinya yang harus dijaga.
Selain itu, pujian dibutuhkan juga dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat karena bisa menumbuhkan energi positif dalam pergaulan mereka selama pujian itu diberikan dengan cara yang benar dan efektif.
Baca Juga: Memberikan Pujian kepada Anak
Memberikan Pujian yang Efektif dan Berdampak Positif
Pujian kepada pasangan atau kepada anak tidak boleh membuat mereka jadi jumawa, sombong dan meremehkan orang lain. Juga tidak boleh membuat mereka menjadi santai, malas dan tidak mau bekerja keras untuk menjadi lebih baik.
Karena itu, memberikan pujian harus efektif sehingga berdampak positif kepada orang yang dipuji. Adapun caranya hendaknya memenuhi adab-adab berikut :
1. Jujur, dari hati bukan sebagai basa basi.
2. Dilandasi oleh hati yang tulus.
3. Pujian yang diberikan sebagai apresiasi atas kebaikan, keistimewaan atau prestasi seseorang.
4. Memberikan pujian sesuai dengan realita dan mengandung nilai kebaikan.
5. Tidak berlebihan, agar tidak membuatnya sombong yang akan merusak kepribadiannya.
Dalam suatu hadist disebutkan bahwa “Rasulullah SAW mendengar seorang pria berlebih-lebihan dalam memuji seseorang. Maka Rasulullah SAW bersabda : “Kalian telah membinasakan atau mematahkan punggung orang itu.”( HR. Bukhari )
6. Disampaikan dengan senyuman dan kehangatan.
7. Memberikan pujian pada waktu yang tepat.
8. Orang yang menerima pujian hendaknya bersikap sebagai berikut:
a. membalas dengan senyuman.
b. Memberikan ucapan terimakasih.
c. Mengucapkan syukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat tersebut.
d. Tetap rendah hati dan tidak sombong.
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]