Chanelmuslim.com – Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih utama aku berbuat baik? Beliau menjawab: “Ibumu”. Aku berkata: “Siapa lagi?”
Beliau menjawab: “Ibumu”. Aku berkata: “Siapa lagi?”. Beliau menjawab: “Ibumu”
Oleh: Farid Nu’man Hasan
Mu’awiyah Radhiallahu ‘Anhu berkata:
Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih utama aku berbuat baik?
Beliau menjawab: “Ibumu”
Aku berkata: “Siapa lagi?”
Beliau menjawab: “Ibumu”
Aku berkata: “Siapa lagi?”
Beliau menjawab: “Ibumu”
Aku berkata: “Siapa lagi?”
Beliau menjawab: “Ayahmu, lalu saudara yang lebih dekat dan saudara yang lebih dekat.”
HR. Ahmad No. 20028, At Tirmidzi No. 1897, Abu Daud No. 5140, Ibnu Majah No. 3657. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan: shahih. Ta’liq Musnad Ahmad No. 20028
Imam Al Munawi Rahimahullah mengutip dari Imam Zainuddin Al ‘Iraqi Rahimahullah:
“Ini jelas, telah disebutkan adanya ijma’ bahwa dalam masalah penjagaan adalah mendahulukan ibu dibanding ayah. Ibnu Baththal berkata: Hal ini jika mereka berdua meminta melakukan sesuatu saat waktu yang sama, dan tidak mungkin menggabungkannya.” (Faidhul Qadir, 2/195)
Dari Muawiyah bin Jaahimah, katanya:
Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah saw -yaitu Jahimah-, dia berkata: Wahai Rasulullah, saya ingin ikut berperang, maka saya mendatangimu ingin bermusyawarah denganmu.” Maka Nabi bersabda: “Apakah kamu masih punya ibu?” Beliau menjawab: “Ya.” Nabi bersabda: “Berbaktilah kepadanya, sesungguhnya surga di bawah kedua kakinya.”
HR. An Nasa’i No. 3104, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 7833. Hadits ini dishahihkan oleh Imam Al Hakim dalam Al Mustadrak, 4/151, dan disepakati Imam Adz Dzahabi. Dishahihkan pula oleh Syaikh Muhammad Rasyid Ridha dalam Huququn Nisaa’, Hlm. 195, Syaikh Al Albani: hasan. Lihat As Silsilah Adh Dhaifah, 2/59. Dalam Irwa’ul Ghalil (5/21), Syaikh Al Albani berkata: “Tetapi hadits ini dengan semua jalurnya adalah shahih.”
Wallahu A’lam
(ind)