KEBIASAKAN memberikan hukuman kepada anak akan merusak proses pendidikan karena mendidik anak bukan dengan hati, agama dan akal tetapi dengan hawa napsu dan syetan yang menjauhkannya dari hidayah dan menjerumuskan kepada kesesatan.
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”. (Al-Qashash:50)
Kebiasaan ayah atau ibu menghukum anak saat bersalah menjadi bukti orang tua pemarah dan emosionsl sehingga bersikap kasar dan melakukan tindakan kekerasan. Sikap tersebut tidak hanya membahayakan jiwa, mental dan fisik anak daja tetapi juga merugikan dirinya sendiri sebab Rasulullah bersabda:
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ
Artinya: “Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga.” (HR Ath-Thabrani)
Baca Juga: Islam dan Ketegasan Menerapkan Hukuman
Jangan Biasakan Memberikan Hukuman kepada Anak
View this post on Instagram
Ibnu Khaldun berkata: “Kekerasan akan selalu menyempitkan dadanya ( anak ) menghilangkan semangatnya, membuatnya malas, mendorongnya bersikap dusta dan bersikap keji karena khawatir akan ada tangan melayang melakukan tindakan kekerasan.”
Kebiasaan memberikan hukuman menjadi contoh buruk bagi anak sehingga anak menjadi tempramental, emosional dan pandai berkelahi.
Sebaliknya jika ayah dan ibu mendidik anak dengan motivasi maka anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.
Dan jika ayah dan ibu mendidiknya dengan kasih sayang maka anak akan menjadi lembut, bisa mengasihi sesama dan mudah berempati kepada orang lain.
Maka ayah dan ibu harus bisa menahan emosi saat melakukan pendidikan anak. Rasulullah bersabda:
مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللهُ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ مَا شَاءَ.
Artinya: “Barangsiapa menahan amarah padahal ia mampu melakukannya, pada hari Kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, kemudian Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah)
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]