ChanelMuslim.com – Tips mengatur rumah sempit jadi lapang versi Hadits Rasulullah. Ada empat sumber kebahagiaan dan kesedihan seseorang yaitu istri, rumah, tetangga, dan kendaraan.
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Ada empat sumber kebahagiaan seseorang, yaitu istri salehah, rumah yang luas, tetangga yang baik dan kendaraan yang nyaman. Juga ada empat sumber kesedihan seseorang, yaitu tetangga yang jahat, istri yang membangkang, rumah yang sempit, dan kendaraan yang buruk.” (HR. Imam Ibnu Hibban)
Jadi, rumahmu termasuk yang luas apa sempit nih?
Sejatinya tidak ada rumah yang sempit, bahkan sesempit-sempitnya rumah baginda Nabi Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersama bunda Aisyah radhiyallahu anha saja tak pernah terasa sempit. Kok bisa?
Salah satunya karena rumah bukan dijadikan tempat menimbun barang tapi sebagai sumber kebahagiaan, alias rapi dan terkesan luas. Dengan hati yang lapang juga tentunya.
Mungkin terasa lelah untuk merapihkan rumah. Baru dirapikan, tapi kok dua jam kemudian berantakan lagi.
Sangat mungkin untuk melempar kesalahan itu pada si kecil atau orang lain di rumah. Tapi bisa kok diminimalisasi dengan meningkatkan kualitas pekerjaan, bukan menambah jam bersih-bersihnya.
Baca Juga: Tips Mudah Mengatur Keuangan untuk Milenial
Tips Mengatur Rumah Sempit Jadi Lapang Versi Hadits Rasulullah
Yuk simak, sedikit tips memperluas rumah kita tanpa mengeluarkan budget yang besar, bahkan bisa nambah uang jajan.
Decluttering
Ada yang masih asing dengan kata ini? Decluttering merupakan salah satu metode gaya hidup minimalis. Bisa diartikan sebagai memilah kembali barang barang yang dibutuhkan dan menyingkirkan yang tidak penting.
Ini adalah kunci sebelum memikirkan bagaimana merapihkan barang-barang di rumah. Terlebih dahulu yuk sortir barang-barang yang BENAR-BENAR TERPAKAI dan TIDAK/SANGAT JARANG TERPAKAI. Yup Anda tidak salah baca, pilihannya hanya dua.
Jangan berfikir “suatu saat aku akan menggunakannya” kalau ternyata kamu tidak yakin akan meggunakannya kapan. Daripada menganggur lebih baik diberikan kepada yang membutuhkannya.
Jangan berfikir: “sayang ini pemberian berharga dari seseorang” kalau ternyata barang itu tak membawa banyak manfaat. Ingat bahwa setiap barang yang kita miliki juga akan dipertanggung jaabkan di akhirat kelak.
Jika terbesit membeli barang baru ingat prinsip ini “one free, one paid”, lepaskan 1 barang yang sejenis atau setara, jika kamu mau membeli yang baru.
Setelah itu barulah kita tahu berapa banyak extra space yang kita miliki.
Biasanya decluttering tidak dilakukan setiap hari, namun tetap dilakukan rutin minimal 2 bulan sekali atau disesuaikan dengan kebiasaan keluarga.
Apalagi bagi yang suka berbelanja. Harus sering sering decluttering nih.
Tips decluttering:
1. Lakukan per ruangan. Saran saya dimulai dari kamar tidur atau tempat istirahat.
2. Break down (pecah/bagi) pekerjaan menjadi pekerjaan kecil.
3. Siapkan tempat untuk menaruh barang yang ingin dikeluarkan dari rumah.
4. Lakukan perlahan dan minta bantuan anak, ART, partner atau siapapun di rumah.
5. Pilah dan kelompokkan barang yang ingin dikeluarkan dari rumah menjadi beberapa bagian:
– Sampah: sampah yang bisa diserahkan ke bank sampah dan sampah biasa.
– Barang berharga: masih bisa disumbangkan/dijual kembali sebagai barang preloved.
6. Eksekusi barang yang ingin dikeluarkan tadi. Kamu bisa pergi ke bank sampah atau ke lembaga sosial untuk menyumbangkan barang yang masih bagus. Bisa juga pergi ke tempat penjualan barang preloved. Ingat jangan di taruh di rumah lagi ya.
7. Berikan reward dirimu dan orang yang membantumu dengan family time. Entah nonton bersama, makan bersama, atau sekadar menikmati e skrim bersama.
Baca Juga: Renovasi Rumah Murah Meriah dan Hemat
Smart to organize stuff
Storage
Kamu tidak perlu membeli tempat penyimpanan baru untuk menjaga agar semua tetap rapi pada tempatnya.
Kuncinya adalah memberikan tempat untuk menyimpan perkakas, namun tetap mudah dijangkau. Jangan diletakkan jauh dari tempat penggunaannya.
Ingat, usahakan jangan menambah barang, maksimalkan fungsi furnitur dan barang yang ada.
Jangan lupa juga mainkan kreativitas kita. Atau minta libatkan energi dan kreativitas anak. Misalnya menjadikan kardus bekas menjadi tempat penyimpanan barang anak.
Buat daftar pencapaian
Untuk kamu yang terbiasa dengan kegiatan yang terstruktur, maka ini bisa jadi solusi. Ingat, bukan “to-do list” ya, tapi “done list”.
Yaitu daftar pencapaian yag dibuat sepanjang hari. Sambil mengingat apa yang belum dilakukan, menuliskan hal yang sudah dilakukan memberikan efek ‘re-energize’.
Hal ini seperti reward system yang ada pada tubuh kita. Saat kita melakukan hal baik, otak melepaskan dopamine, yang memunculkan perasaan senang.
3. Pengelompokan barang
Biasanya saat rumah/ruangan sudah terlalu berantakan, otak dan hati akan bekerja keras memikirkan harus mulai membereskan dari mana. Maka tipsnya:
– Mulai dari 1 area dan fokus satu per satu diselesaikan.
– Mengelompokkan sesuai fungsi.
– Menggunakan pola warna yang sama (senada) untuk mengorganisasikan barang. Terutama untuk pengorganisasian barang yang terlihat (tidak tertutup).
– Kurangi penggunaan warna gelap jika memungkinkan. Misal saat ingin mengganti cat tembok, atau memilih karpet.
-Untuk pakaian bisa menggunakan teknik lipat Konmari. Teknik ini memanfaatkan laci untuk menyimpan pakaian yang telah digulung sebelumnya.
4. Rutin melakukannya
Lakukan sedikit demi sedikit lebih baik daripada difokuskan sehari untuk membereskan rumah. Mungkin saat pagi hari sambil menunggu teh menghangat, sempatkan untuk mencuci piring atau menyapu halaman.
“The quickest way to do many things is to do one thing at a time.”– Christopher Westra
5. Libatkan si kecil/anak
Biasakan untuk rapi bukan hanya kepada diri sendiri, namun juga si kecil. Berikan tanggung jawab terhadap barang miliknya.
Misal setelah bermain, masukkan kembali mainan ke dalam boks mainannya, dan sebagainya. Berikan toleransi dan bantuan sesekali agar anak merasa bertanggung jawab dan bukan “disuruh”.
Semoga tips ini bermanfaat ya, Sahabat Muslim, dan selamat menempati rumah yang lapang.[ind]
Disadur dari tulisan: NEVER TOO SMALL oleh Ashma’ Nabilah