ChanelMuslim.com – Saatnya menutup tahun 2021. Waktu saya kecil diajarkan oleh guru ngaji di madrasah doa, “Rabbi zidni ilman warzuqni fahman.”
Waktu anak-anak masih kecil saya mengajarkan kembali doa tersebut kepada mereka. Kini, saya ‘mengaji’ kembali kepada anak-anak yang ilmu mereka telah ‘melampaui’ ibunya. Alhamdulillah.
Proses belajar dan mengajar itu berlangsung seumur hidup. Sebagaimana ungkapan generasi salih di masa lalu ‘Tuntutlah ilmu sejak di buaian hingga ke liang lahad (kubur)’.
Hari ini belajar, bisa jadi esok mengajar. Demikian seterusnya silih berganti. Dan kata Imam al-Ghazali, “Pengalaman adalah guru yang paling baik.”
Sudah beberapa bulan, setelah bapak wafat, kami meneruskan kebaikan almarhum yang mencintai ilmu dan hobi baca buku. Setiap kamis anak-anak yang masih ada di sekitar rumah, menyempatkan duduk bersama mengkaji.
Baca juga: Mainan Boneka
‘Ilmu Musthalahul Hadits’ diisi oleh Mas Faris. Awalnya muzakarah ini khusus untuk Mbak Maryam yang spesialisasi ilmu di bidang hadits. Plus, Mas Basyir sudah menghafal lebih dari 1000 hadits shahihain. Jadi sekalian muraja’ah.
Masya Allah. Mendalami agama itu seperti orang yang berenang di samudera lautan. Semakin ke tengah, semakin dalam, semakin luas, dan semakin asik. ‘Hadza min fahdli rabbi, liyabluwani a-asykuru am akfuru’.
Kata Dr. Yusuf Qaradhawi, “Semakin luas ilmu seseorang mestinya semakin luwes.”
Semoga ‘sunnah hasanah’ ini menuai pahala yang mengalir dan menjadi cahaya untuk almarhum bapak di alam barzakh.
Kamis, 30 Desember 2021.
—
*Ketika seseorang sakratul maut, diperdengarkan di telinganya kalimat ‘Laa ilaaha illallah’.
Catatan Ustazah Wirianingsih di akun Instagramnya @wiwirianingsih pada Kamis, 30 Desember 2021.
[Wnd]