ChanelMuslim.com – Jangan hina kebaikan sedikit pun merupakan nasihat dari Ustaz Faisal Kunhi, M.A. Selengkapnya, beliau menulis sebagai berikut.
Dari Jabir bin Salim Al Hajii Rasululullah shallahu alahi wa sallam bersabda:
Bertaqwalah kepada Allah, dan jangan menghina kebaikan sedikitpun, walaupun engkau menuangkan air dari timbamu untuk orang yang membutuhkan air, dan engkau berbicara kepada saudaramu sedangkan senyumanmu terus mengembang,
dan janganlah engkau menjulurkan celanamu sampai melewati mata kakimu, karena itu bagian dari kesombongan dan Allah tidak menyukainya, dan jika seseorang menghinamu dengan sesuatu yang tidak ada padamu,
maka jangan engkau menghinamu dengan sesuatu yang ada padanya, biarkan saja, karena ia menanggung dosanya dan engkau mendapatkan pahalanya, dan janganlah engkau menghina siapapun. (HR. Bukhari).
Baca Juga: Iringi Keburukan dengan Kebaikan, Tafsir Surah Hud ayat 114
Hadits:
اتَّقِ اللهَ ، ولا تحقِرنَّ من المعروفِ شيئًا ، ولو أن تفرغَ من دَلوِك في إناءِ المْسُتسقِي ، وأن تلقَى أخاك ووجهُك إليه مُنبَسِطٌ ، وإياك وإسبالَ الإزارِ ، فإنَّ إسبالَ الإزارِ من الْمَخِيلةِ ، ولا يحبُّها اللهُ ، وإنِ امرؤٌ شتَمك وعيَّرك بأمرٍ ليس هو فيك ، فلا تُعيِّرْه بأمرٍ هو فيه ، ودَعْه يكونُ وبالُه عليه ، وأجرُه لك ، ولا تَسُبَّنَّ أحدًا
Jangan Hina Kebaikan Sedikit pun
Penjelasan:
1. Jangan pernah menghina perbuatan baik sekecil apapun, karena kita tidak tahu perbuatan apa yang bisa membuat kita masuk surga.
2. Perbuatan baik disebut ma’ruf yang artinya
“ ما عرفه الشرع والعقل بالحسن “
Apa-apa yang diketahui oleh syariat dan akal bahwa itu adalah perbuatan baik.
3. Di antara kebaikan yang banyak diremehkan adalah menuangkan air untuk saudara kita walau ia sanggup melakukannya sendiri.
Coba itu kita lakukan insya Allah hatinya akan tercuri dengan kebaikan yang sederhana itu tetapi mahal nilainya.
4. Habib bin Tsabit berkata:
“ من حسن خلق الرجل أن يحدث صا حبه وهو مقبل عليه بوجهه “
Di antara akhlak yang mulia adalah ketika seseorang berbicara dengan saudaranya dan dia menatap wajah saudaranya.”
5. Dilarang menjulurkan pakaian dengan sombong.
Jika tidak ada niat sombong maka ia tidak mengapa, jelas Dr. Yusuf Al Qaradhawi dalam bukunya yang berjudul “Islam Extreem.”
6. Ada 3 kelompok dalam hal hukum Isbal:
Kelompok pertama mengatakan isbal hukumnya adalah haram mutlak, baik dia sombong ataupun tidak sombong.
Ini adalah pendapat Al-Imam Ibnu Hajar Al- Asqolani, ibnul Arobiy, Syaikh Bin Bazz dan Syaikh Al-Utsaimin.
Kelompok yang kedua mengatakan bahwa isbal hukumnya makruh. Ini adalah pendapat al-Imam asy-Syafi’iy, al-Imam an-Nawawi, al-Imam Ibnu Qudamah dan al-Imam Ibnu Abdil Barr.
Kelompok yang ketiga mengatakan bahwa isbal hukumnya mubah atau boleh. Ini adalah pendapat al-Imam Abu Hanifah, al-Imam Ahmad bin Hanbal, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan al-Imam asy-Syaukani.
7. Jangan membalas hinaan dengan hinaan karena itu akan menjelaskan siapa kita sebenarnya.
Jadilah seperti pohon mangga ketika ia dilempar batu, maka ia akan memberi buah.
8. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْنِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11).
Sahabat Muslim, semoga kita dihindarkan dari sifat menghina kebaikan orang lain.[ind/manis.id]