PESTISIDA sering digunakan untuk mencegah hama pada tanaman dan ini bisa berbahaya bagi tubuh manusia dalam jangka panjang.
Tapi tenang saja, Anda tidak perlu bingung dalam urusan bahaya pestisida sekarang ini karena sudah dilakukan berbagai percobaan dan menunjukkan bahwa pestisida dapat dikurangi efeknya.
Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan, menangkal, atau membasmi hama, penyakit dan gulma yang tidak bermanfaat pada tanaman.
Pestisida seringkali disebut sebagai racun.
Tetapi banyak petani yang menggunakan pestisida untuk mencegah kerusakan atau pembusukan.
Dalam jumlah tertentu, penggunaan pestisida untuk tanaman buah dan sayur masih dapat ditolerir tubuh.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Namun bila jumlahnya berlebihan bisa membahayakan untuk kesehatan, seperti menyebabkan kanker, ADHD pada anak, gangguan sistem saraf, gangguan tiroid dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Pestisida ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit, dengan makan makanan yang terkontaminasi atau menghirupnya.
Dampak pestisida yang pertama adalah penyakit Parkinson.
Dalam sebuah studi tahun 2006, peneliti di Harvard School of Public Health menemukan bahwa orang yang terpapar pestisida memiliki insidensi 70% lebih tinggi dari Parkinson dibandingkan dengan mereka yang tidak terpapar.
Penelitian terbaru pada Februari 2011 yang dilakukan oleh National Institute of Environmental Health Sciensces, menunjukkan bahwa orang yang terpapar pestisida jenis paraquat atau rotenone mengalami risiko Parkinson sekitar 2,5 kali lebih sering daripada orang yang tidak terpapar.
Kedua pestisida ini menyebabkan kerusakan sel.
Paraquat, khususnya, merupakan zat yang sangat beracun yang awalnya dikembangkan sebagai suatu herbisida.
Dampak yang kedua adalah Dimensia.
Baca juga: Cara Memilih Tanaman Hias untuk di Dalam Ruangan
Hati-hati, Ini Bahaya Pestisida
Sebuah studi yang mengambil data antara tahun 1997 dan 2003 dari pekerja kebun anggur Prancis yang menghabiskan setidaknya dua dekade menerapkan pestisida untuk tanaman atau bekerja di bangunan di mana pestisida disimpan menunjukkan bahwa para pekerja ini mendapatkan skor rendah pada tes memori dan mengingat.
Para peneliti berspekulasi bahwa perubahan ditunjukkan dalam fungsi mental orang-orang ini menunjukkan bahwa mereka akhirnya dapat mengembangkan penyakit neurodegenerative, seperti Alzheimer.
Dimensia adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang secara perlahan, di mana terjadi gangguan ingatan, pikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian.
Dampak terakhir adalah Infertilitas.
Dalam studi tentang pemaparan pestisida pada 2008, ditemukan penurunan kualitas dan kuantitas air mani pekerja pertanian, kesuburan pria sekitar 40%.
Kemandulan, terutama pada pria, meningkat secara proporsional dengan paparan yang lebih besar dari pestisida.
Sumber: Do It Yourself Rumah Bersih dan Sehat – Ira Tri Onggo
[Sdz]