ChanelMuslim.com – Bunda saat ini mungkin sedang mengalami kekhawatir saat anak berbicara sendiri seolah ada orang lain di sekitarnya. Hal ini bisa jadi si kecil memiliki teman khayalan, ia sedang bermain dan berbicara dengan teman khayalannya
Teman khayalan adalah sosok teman yang dibuat-buat oleh anak dalam imajinasinya. Karakter film, kartun, atau buku cerita bisa menjadi sumber imajinasi anak. Namun, bisa saja teman khayalan tersebut murni berasal dari pikiran anak itu sendiri.
Baca Juga: Tips Merawat Anak Positif Covid-19
Ketika Anak Memiliki Teman Khayalan
Anak biasanya memiliki teman khayalan saat menginjak usia 2,5 tahun. Mereka tahu bahwa teman khayalan yang mereka ciptakan itu hanya pura-pura. Biasanya, memiliki teman khayalan ini akan bertahan selama 3 sampai 7 tahun.
Salah satu manfaat dari si kecil memiliki teman khayalan adalah Bunda bisa mengeksplorasi dan memahami hal-hal yang disukai ataupun tidak disukai oleh si kecil.
Jika si kecil sedang mengarang mengenai hal yang disukai ataupun yang tidak disukai teman khayalannya, bisa jadi hal-hal tersebut adalah sesuatu mengenai dirinya sendiri.
Misalkan si kecil mengatakan bahwa teman khayalannya tidak suka sayuran, maka bisa jadi itu adalah ekspresi penolakan si kecil terhadap sayuran.
Menurut Robin Goldstein, PhD., penulis The New Baby Answer Book, teman khayalan adalah bagian penting dan kreatif dari pertumbuhan seorang anak. Teman khayalan akan membantu anak berhadapan dengan emosi dan masalah yang semula mungkin tak bisa ia atasi.
Bunda tak perlu khawatir, ketika anak memiliki teman khayalan ada beberapa manfaat untuk tumbuh kembang anak yang dilansir dari ibupedia:
- Mengembangkan imajinasi anak. Anak merasakan pengalaman yang tidak bisa ia rasakan dikehidupan nyata.
- Meningkatkan kreativitas.Anak jadi punya otoritas untuk menentukan sendiri kegiatan dan pembicaraan yang diinginkan
- Membantu mengelola emosi. Karean plot cerita diciptakan sendiri, makan anakpun akan belajar figure out hal yang dihadapi.
- Membantu dalam sosial skill dan adaptasi. Anak jadi lebih terbuk dan leluasa bercerita atau berinteraksi dengan teman imajinasinya.
Namun, ada beberapa hal yang perlu dikhawatirkan jika anak-anak yang berbicara sendiri atau bermain sendir ini telah sampai pada tahap tidak wajar, diantaranya:
- Anak terus meminta orang tua melakukan sesuatu untuk teman khayalannya.
- Melibatkan teman khayalan dalam mengambil keputusan.
- Menyalahkan teman khayalan atas kesalahannya.
- Menarik diri dari lingkungan sosial sesungguhnya.
- Sering gelisah dan merasa terganggu dengan kehadiran teman khayalan.
Maka jika Bunda menemukan si kecil mengalami tanda-tanda seperti di atas, konsultasikan kepada ahlinya. [Ln]