ChanelMuslim.com – Ada beberapa penyebab ta’aruf yang kamu jalani tidak sehat, kesalahan-kesalahan saat ta’aruf bisa menyebabkan konflik dalam pernikahan.
Kegagalan dan keberhasilan ta’aruf juga ditentukan dari bagaimana proses dan prosedur yang seharunya. Jika ada kesalahan atau bahkan banyak kesalahan di bawah ini yang dilakukan saat ta’aruf maka bisa jadi ta’aru tersebut akan mengalami kegagalan.
Keberhasilan atau kegagalan ta’aruf ini tidak bisa dinilai dari sebatas ta’aruf sampai menikah atau ta’arutnya batal atau atau tidak. Namun, ditentukan dari apakah dalam prosesnya melakukan kesalahan atau tidak seperti penipuan atau merugikan dll.
Baca Juga: Jangan Tanyakan Hal-Hal Ini Saat Ta’aruf!
Kesalahan Yang Perlu Diperhatikan Saat Ta’aruf
Berikut ini, kesalahan yang biasa terjadi saat ta’aruf:
Tidak meminta izin kepada orang tua
Hal ini bisa terjadi dengan dalih sudah keburu menikah sehingga membuat dia bersikap tergesa-gesa. Berbeda dengan mempercepat, dia masih memperhatikan prosedur. Tapi menggunakan waktu yang lebih singkat, sedangkat tergesa-gesa tidak sampai memperhatikan hal-hal kecil tapi asal cepat saja.
Ketika orang tua tidak tahu proses ta’aruf kita, biasanya proses ta’arufnya jadi kurang sehat.
Jadi harus dipastikan dulu, bahwa pasangan kita sudah mendapat izin dari orang tua, bisa ditanyakan kepada perantaranya. Hal ini dilakukan supaya kita tahu riwayat masa kecil atau perilakunya dalam keluarga.
Jika tidak, proses ta’aruf ini akan berakibat buruk kepada diri kita sendiri.
Kesalahaan saat bertemu di meja nadzor
Pertama, tidak mendetailkan hal-hal yang menjadi permasalahan khusus pada CV yang diterima.
Kedua, lupa mencari tempat syar’i atau pantas saat nadzor.
Kadang disana ada hal privasi yang harus kita bahas dan tidak enak jika didengar banyak orang. Atau, dalam prosesnya kadang akhwat yang bercadar memang diperbolehkan membuka cadarnya dan hal ini tidak patut dilakukan di tempat orang banyak.
Yang paling baik saat nadzor adalah dilakukan di rumah salah satu perantara atau calon pasangan. Kalau tidak seperti ini, ta’arufnya jadi kurang private, kurang nyaman dan kurang etis.
Tidak ada persiapan saat proses ta’aruf
Persiapan saat ta’aruf penting dilakukan, seperti persiapan diniyah atau keagamaan dan persiapan duniawi.
Ketika kita tidak mengisi hari-hari dengan guru dan ilmu, maka saat ada masalah kita tidak dapat menyelesaikannya atau tidak menemukan solusi yang tepat dan sesuai syariat.